Hamas Mau Perbaiki Citra

Nasional / 12 December 2005

Kalangan Sendiri

Hamas Mau Perbaiki Citra

Puji Astuti Official Writer
8381

JAWABAN.com - MOSKOW - Hamas menegaskan bersedia mengubah "image buruknya" setelah menjadi perwakilan rakyat terpilih di Palestina. Pernyataan itu disampaikan dalam kunjungan hari terakhir ke Rusia kemarin.

Rusia menyerukan kepada Hamas agar mengubah citra Hamas menjadi sebuah organisasi politik, mengakui hak negara Israel untuk tetap berdiri dan menghormati kesepakatan perdamaian yang telah disetujui sebelumnya.

"Kami tidak mengatakan tidak kepada semuanya," kata Mohammed Nazzal, senior Hamas yang menemani Khaled Mashaal, pemimpin Hamas, ke Rusia, menjelang pertemuan dengan Kepala Gereja Orthodoks Rusia Alexy II.

Ia mengakui, "Kami mengetahui bahwa kami berada di fase baru, tahap baru" setelah Hamas secara mengejutkan memenangi pemilu 25 Januari silam.

Namun, Nazzal juga menginginkan respons positif yang sama dari Israel. "Jika Anda menginginkan Hamas mengubah kebijakannya, Anda juga harus meminta Israel mengubah kebijakan mereka," terangnya.

"Kami mengatakan 'ya' untuk perdamaian. Kami mengatakan 'ya' untuk membangun hubungan dengan masyarakat internasional. Kami mengatakan 'ya' kepada semua hal yang menjadi kepentingan rakyat Palestina."

Kunjungan ke Rusia itu merupakan 'kontroversi' yang diharapkan akan melunakkan Hamas. "Kunjungan ini akan mendorong banyak negara berkomunkasi dengan Hamas, serta mengundang Hamas ke negara mereka," kata Nazzal.

Rusia beranggapan Hamas seharusnya tidak diasingkan secara politik, namun langkah diplomatik ini merupakan langkah kontroversial yang bukan tanpa resiko bagi Putin.

Pertemuan ini berarti besar bagi Hamas, karena hal itu berarti pengakuan internasional dan bagi Rusia, pembicaraan itu merupakan kesempatan untuk menjadi pemain penting di wilayah itu selain juga membantu mengembalikan posisi Rusia sebagai pemain global.

Perdana Menteri sementara Israel Ehud Olmert mengatakan undangan Rusia itu sebagai 'kesalahan', karena sebelum Hamas benar-benar mengubah kebijakannya, mengakui keberadaan Israel dan mengurangi kekerasan. Bahkan Olmert mengibaratkan keputusan Rusia ini sebagai "Menikam dari belakang".

Departemen Luar Negeri AS justru menganggap pertemuan Lavrov dan Meshaal "bermanfaat." AS melihat perundingan itu dapat mengesankan posisi mediator internasional yang sedang berusaha mencari kesepakatan damai antara Israel dengan Palestina. (joe)

Sumber : bbc/cnn
Halaman :
1

Ikuti Kami