Ibu Sri adalah seorang pembantu rumah tangga yang mempunyai seorang anak perempuan. Anak semata wayangnya ini mengalami sakit bengkak di leher semenjak kelahirannya. Tentu saja hal ini sangat menyusahkan hatinya.
Waktu dilahirkan anak saya ini diperiksa oleh bidannya. Bidan melihat ada kelainan di bawah dagunya seperti lubang sebesar jarum. Semakin lama lubang ini semakin tumbuh dan mengeluarkan bau. Lama keadaan ini tidak lagi saya perhatikan, saya pikir sakit ini akan sembuh sendiri kalau anak saya besar nanti. Tapi setelah anak saya berumur dua tahun, di leher anak saya ada bengkak sebesar bola kasti.
Karena saya tidak mampu pergi ke dokter spesialis, anak ini saya bawa ke dokter puskesmas. Kata dokter anak saya ini harus dioperasi. Tapi saya jadi bingung karena saya ini dari keluarga ekonomi rendah. Saya hanya bisa pasrah dengan semua ini.
Hampir setiap hari ibu Sri berjalan kaki mencari kesembuhan bagi anak yang dikasihinya. Tetapi usahanya ini tidak berhasil. Walau demikian setiap hari ibu Sri selalu berdoa memohon kesembuhan bagi anaknya.
Satu malam saya menyetel TV. Waktu itu saya menonton pembawa acara Solusi memandu penonton untuk beriman. Penonton yang punya masalah dan problem apa saja diminta untuk mengangkat tangan. Waktu itu saya mengangkat tangan dan saya imani dalam doa. Saya juga meminta ampun jika selama ini saya merasa penderitaan ini akibat saya jauh dari Tuhan. Saya sudah lama meninggalkan Tuhan, jadi saya merasa ini hukuman bagi saya. Akhirnya saya berdoa minta ampun dulu untuk semua itu.
Tangan kiri saya saya pegangkan ke bagian bengkak anak saya sedangkan tangan kanan saya angkat ke televisi. Saya berdoa memohon pada Tuhan karena saya tidak punya uang untuk operasi. Sambil saya minta ampun saya imani terus doa saya. Saya imani doa saya di dalam nama Tuhan Yesus, akhirnya amin.
Beberapa hari kemudian saya melihat bengkak di leher anak saya mengempes terus. Padahal sebelumnya bengkak itu seperti mau pecah. Saya sampai ketakutan sebelumnya. Kalau nanti Tuhan ambil anak saya ini bagaimana jadinya?, saya pasti tidak tahan. Heran sekali tidak sampai satu minggu setelah berdoa, bengkak anak saya langsung kempes. Saya hanya bisa menguicap syukur pada Tuhan, benar-benar mengucap syukur sampai-sampai saya ingin menelpon ke Solusi.
Puji Tuhan saya bersyukur untuk semua ini. Ini berarti saya masih harus bersama-sama dengan suami saya karena selama ini suami saya belum datang pada Tuhan dan saya ingin meninggalkan dia. Tapi dengan kejadian ini saya belajar bahwa dosa sebesar apapun Tuhan akan ampuni kalau kita minta ampun.
"Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan- ucapan yang menipu. Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat." (1 Petrus 3:10,12)
Sumber Kesaksian: Ibu Sri