Nama saya Samuel Rande, saya berasal dari Tana Toraja. Sejak kecil saya bercita-cita menjadi seorang pelaut.
Cita-cita Samuel akhirnya terwujud. Ia menjadi seorang ahli mesin di sebuah kapal internasional. Namun suatu ketika Samuel terkena penyakit yang sangat aneh. Keadaan Samuel makin mengenaskan, bahkan akhirnya ia tidak dapat bekerja sama sekali.
Kaki dan perut saya bengkak, kepala dan muka saya menjadi lembek dan ternyata banyak air didalam perut saya. Kalau saya mau jalan rasanya berat sekali. Karena keadaan saya tidak baik, akhirnya saya minta dipulangkan saja. Dan saya kembali ke kampung halaman karena saya sudah tidak bisa apa-apa lagi. Setelah ada di kampung, saya dicarikan dukun-dukun untuk mengobati saya. Dari satu dukun satu ke dukun yang lain saya tidak mendapatkan kesembuhan.
Samuel mencoba semua jenis pengobatan.
Saya juga dimasukkan ke rumah sakit di tana Toraja, tapi rumah sakit tidak bisa lagi menerima saya karena alasan peralatan kurang lengkap. Saya harus dikirim ke Makassar. Saya merasa sedih melihat perkembangan ini. Jika orang lain bisa maju, bisa lakukan ini dan itu semntara saya harus berbaring di tempat tidur, walau sudah dibawa kemana-mana saya belum juga mendapatkan kesembuhan. Rasa-rasanya saya telah kehilangan pengharapan.
Samuel Rande tidak mampu berbuat apa-apa lagi. Tapi dalam keadaannya ia banyak merenung. Dalam keadaannya seperti inilah ia tersadar bahwa banyak hal yang ia telah tinggalkan, khususnya secara spiritual.
Saya mulai sadar jika selama ini saya telah meninggalkan Tuhan, saya telah menjauh dari Tuhan, saya telah bertindak kurang setia pada Tuhan. Saya mulai merenungkan dalam kehidupan saya, saya mulai lagi mengingat Firman Tuhan yang disampaikan oleh para pendeta, hamba Tuhan dan keluarga yang datang mendoakan saya. Saya menangis, saya mencucurkan air mata, saya mohon ampun atas semua hidup saya.
Samuel begitu terpukul dengan keadaan dirinya.
Suatu ketika saya memegang cermin, saya melihat rupa saya yang tidak berarti lagi. Saya melihat rupa saya yang tidak berarti lagi, yang seperti rupa saya yang dulu lagi. Saya begitu malu bertemu dengan kawan saya, bertemu dengan orang lain. Tapi ada gerakan dalam hati saya ketika saya melihat cermin. Saya berkata : "Tuhan Yesus jikalau benar-benar Engkau adalah Tuhan dan berkuasa untuk menyembuhkan saya, maka sembuhkanlah saya Tuhan!.".
Waktu itu secara tidak sadar, seperti ada yang menggerakkan tangan saya untuk memegang pusar saya. Di pusar saya itu ada seperti kelereng, dan sepertinya saya terdorong untuk memencet kelereng yang ada di pusar saya. Saya terus memencet sampai hancur. Akhirnya menjelang malam saya terus buang-buang air. Sedikit sedikit saya buang air kecil. Lama kelamaan saya melihat diri saya. Saya merasa tubuh saya menjadi kempes.
Samuel akhirnya sembuh total. Ia kembali bekerja di kapal tetapi kasih Tuhan tidak berhenti memanggil Samuel untuk melayani Tuhan.
Rupa-rupanya ada rencana Tuhan dalam kehidupan saya. Setelah saya menyerahkan kehidupan saya kepada Tuhan, saya melihat bahwa Tuhan itu begitu baik. Tuhan itu penuh dengan kasih, penuh dengan kemurahan, penuh dengan pengampunan. Dia mau mengampuni kita asalkan kita mau datang kepadaNya.
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1Korintus 10:13)
Sumber Kesaksian: Samuel Rande