Cara Oke Selesaikan Konflik

Marriage / 22 November 2005

Kalangan Sendiri

Cara Oke Selesaikan Konflik

Fifi Official Writer
7415
Seperti yang saya sendiri alami, setiap pasangan selalu akan mengalami konflik tak berkesudahan. Karena konflik adalah bagian normal dari sebuah hubungan manapun, belaja untuk mengatasinya tanpa harus mengalami luka emosional memang merupakan sesuatu yang krusial.

Menyelesaikan argumen dengan pasangan tampak ‘kurang mungkin' pada awalnya, apalagi jika si dia sulit sekali mengalah. Tapi jika melakukan 4 hal penting yang akan dijelaskan nanti, anda bukan hanya mampu meningkatkan kemampuan untuk mengatasi konflik, tapi juga mengurangi rasa sakit emosional akibat luka. Saya dan pasangan menemukan 4 rumus ini ditengah argumen kami yang memanas pada suatu hari.

1. Harus ada "time-out"!

Untuk banyak pasangan, konflik dan argumen adalah momen dimana emosi sedang naik setinggi-tingginya. Karena sangat sulit untuk berpikir jernih ditengah situasi seperti itu, maka secara fisik diam dan menjauh untuk sementara waktu sangat membantu untuk mendinginkan kepala dan emosi. Bagi yang sudah menikah, ini bukan berarti pisah ranjang. Tapi menyendiri sebentar sampai reda emosi. Sebelum pergi, harus ada kesepakatan untuk menyelesaikan masalah ketika sudah ‘dingin'. Perginya ya jangan jauh-jauh apalagi lama. Bukankah matahari jangan sampai tenggelam sebelum masalah diselesaikan? Intinya, harus ada "waktu istirahat' sebentar.

2. Tata cara komunikasi

Maksudnya, ketika anda dan pasangan sedang bertengkar, jangan terbawa arus. Sebaiknya, argumen tersebut dialihkan ke komunikasi yan berguna. Anda dan pasangan harus sama-sama sadar bahwa inti dari bertengkar ialah untuk menghasilkan suatu dialog produktif untuk menyelesaikan masalah.

Bukankah setiap orang harus cepat mendengar namun lambat berbicara, apalagi marah?

Karena itu, mulai komunikasi anda dengan mendengar dan saling mengerti satu sama lain. Ketika anda sedang mengkomunikasikan suatu konflik, posisikan diri anda pada diri pasangan anda. Mendengarlah lebih aktif tentang apa yang sedang dikatakan pasangan. Jika dua-duanya sama-sama berlaku demikian, keduanya pun akan merasa didengarkan, dihormati, dan dimengerti.

Setelah percakapan mulai enak, ungkapkan kebutuhan yang tesembunyi dari masing-masing pasangan. Dari situ akan terjalin percakapan yang lebih jujur dan terbuka serta saling membantu menyelesaikan masalah.

3. Ciptakan sebuah "win-win solusi"

Ketika anda dan pasangan sedang berargumen, pastikan bahwa car menyelesaikan konflik ialah dengan mendapatkan solusi "sama-sama menang". Ini bukan berarti "kompromi" belaka. Kadang kompromi hanya sebuah cara penyelesaian yang tidak memuaskan kedua belah pihak.
Untuk mencapai solusi yang seperti itu, dibutuhkan diskusi serius yang jujur dan pengutaraan segala jenis pro dan kontra sampai kesimpulan yang menguntungkan kedua belah pihak tercipta. Jangan mau menang sendiri dan pastikan anda dan pasangan sama-sama diuntungkan dan bahagia.

4. Resolusi

Sebuah resolusi yang penting dalam penyelesaian sebuah konflik ialah ketika anda yakin bahwa anda saling mengampuni. Ini sangat penting karena biasanya luka emosional terjadi ketika anda kemarahan antara pasangan berlanjut dan tidak saling memaafkan satu sama lain. Kalau ditengah pertengkaran anda saling melukai dengan perkataan, akui dan mintalah maaf.

Dan terakhir, jika pertengkaran anda sering sekali terjadi, makin lama makin parah dan 4 cara diatas hanya terdengar seperti "janji palsu" belaka untuk anda, maka sudah saatnya anda berkonsultasi dengan pihak lain seperti pemimpin spiritual, yang bisa membantu berdoa untuk anda dan menyelesaikan masalah anda. Selesaikan konflik anda dengan benar sebelum konflik tersebut benar-benar menghancurkan anda dan pasangan.
Halaman :
1

Ikuti Kami