Tips Menghentikan Kecanduan Pornografi (bagian I)
Fifi Official Writer
PendahuluanTuhan menginginkan kita berjalan dalam kekuatan Roh Kudus dan mengalami kemenangan-Nya dalam segala hal di hidup kita. Tragisnya, dosa dan kecanduan dapat dengan cepat mengambil sukacita dan kebebasan yang seharusnya kita nikmati bersama Yesus Kristus.
Dosa telah ada sejak Setan meyakinkan Adam dan Hawa bahwa mereka memerlukan sesuatu di luar kehendak Tuhan. Saat ini, dosa telah berkembang secara luas di masyarakat kita. Perilaku yang biasanya dianggap memalukan, sekarang bahkan dipertontonkan.
Baru-baru ini, terjadi suatu peningkatan besar-besaran pada jumlah pornografi yang tersedia di internet, televisi dan media lainnya. Hasilnya, semakin banyak orang yang dapat melihat dan mengalami kecanduan pornografi. Meskipun orang Kristen mungkin berpikir bahwa mereka seharusnya kebal terhadap daya tarik pornografi, tetapi semakin banyak jumlah pemercaya yang telah jatuh menjadi kecanduan.
Apabila Anda merasa terjebak dalam siklus tak berujung dari nafsu, rasa bersalah dan janji yang Anda langgar sendiri, Tuhan ingin membebaskan Anda! Yesus berkata, "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" (Yohanes 10:10). Alkitab berjanji bahwa kuasa dosa telah dipatahkan oleh Kristus apabila kita berserah pada-Nya (lihat Roma 6:1-14).
Saat Anda membaca tulisan ini, semoga Anda memahami betapa Allah mau mengampuni, membawa serta memberikan hidup yang berkelimpahan bagi Anda. Karena, itulah janji-Nya bagi semua pengikut-Nya.
Kesaksian: Bebas setelah 40 TahunDari luar, Phil dan Bobi Naukam terlihat seperti pasangan yang berbahagia. Phil terlihat baik dan ramah terhadap sesamanya. Tetapi, saat ia hanya bersama Bobi dan ketiga anak mereka, ia berubah menjadi seorang yang sarkastik (kasar), kejam dan penuh dengan kemarahan. Alasan yang mendasari hal itu adalah kecanduannya terhadap pornografi selama 40 tahun, sejak ia berusia 13 tahun.
Di masa mudanya, Phil bertugas di militer, di mana pornografi dianggap sebagai hal yang macho. Ia teringat ketika menikahi Bobi, ia bahkan tidak tahu apa arti pernikahan. "(Majalah)
Playboy lah yang mengajari saya tentang hubungan dan keintiman," demikian kenangnya.
Bobi mengira masalah itu telah selesai saat ia menyuruh suaminya untuk membuang majalah-majalah tersebut. Padahal, secara sembunyi-sembunyi, Phil tetap kecanduan berat selama 33 tahun pernikahan mereka. Karena harus menjaga rahasia sebesar itu, Phil pun menarik diri secara fisik dan emosional dari keluarganya.
Bobi berkata bahwa (pelayanan)
The 700 Club adalah penyokongnya selama tahun-tahun yang tidak stabil itu. Saat ia merasa tidak ada tempat untuk didatangi, ia menghubungi Pusat Konseling Doa
The 700 Club untuk meminta bantuan. "Setiap kali saya mengalami krisis, saya menelepon mereka," katanya. "Putri kami mengalami 7 kali operasi, termasuk sebuah diagnosa kanker sebelum ia berusia 15 tahun. Phil tidak bersama saya selama operasi tersebut. Saat saya berada di ruang tunggu rumah sakit, saya menghubungi jalur pelayanan doa bebas-pulsa CBN. Terkadang, mereka akan menghubungi saya dan saya dapat memberikan 27 permintaan pada mereka. Mereka adalah penasihat saya."
Meskipun ia tidak pernah terlibat dalam percabulan fisik, Phil mengakui bahwa ia mengalami sejumlah perselingkuhan emosional. Namun, ia tidak ingin menyelesaikan masalah mereka melalui konseling pernikahan dan pasangan itu pun berpisah. Phil sempat mengakui kecanduannya pada Bobi - tetapi ia belum ingin berhenti.
Selama 7 tahun perpisahan mereka, Bobi datang sendiri ke sebuah konferensi di CBN, di mana hatinya tergerak oleh pembaruan iman dalam Yesus Kristus. Ia teringat pada saat itu Tuhan menjawab pertanyaannya. "Saya dapat melewatinya - dengan sukacita - apa pun yang terjadi pada Phil. Sekalipun pernikahan kami tidak dapat dipulihkan lagi, saya dapat terus maju bersama Kristus," katanya.
Saat Pat Robertson meminta para peserta untuk berbagi kesaksian, Bobi merasakan Tuhan menginginkan dirinya membagikan harapan baru itu. Di depan pertemuan tersebut, Bobi menceritakan kesakitan dalam pernikahannya yang diakibatkan oleh kecanduan Phil terhadap pornografi. Ia berkata, "Satu-satunya harapan saya adalah bahwa Yesus lah Suami saya. Dia mengatasi segalanya, sehingga saya dapat mematuhi-Nya tanpa takut." Saat Pat mendoakannya, Bobi merasakan kuasa Tuhan.
Namun kemudian, Bobi berusaha untuk pergi dari pertemuan itu. Ia merasa malu karena semua orang mengetahui sisi gelap dan rahasianya yang memalukan. Ternyata, banyak wanita yang mendatanginya untuk berterima kasih dan bercerita bahwa suami mereka juga sedang bergumul dengan pornografi.
Setelah itu, Phil akhirnya sadar bahwa kecanduannya pada pornografi telah mengambil alih dirinya, isiri dan anak-anaknya serta hubungannya dengan Tuhan. Ia berseru kepada Tuhan, "Saya tidak ingin seperti ini. Bantu saya untuk keluar!" Doanya terjawab melalui suatu pelayanan Kristen bagi para pecandu pornografi. Di sana, ia menemukan hubungan yang lebih dalam dengan Kristus dan belajar pentingnya penyerahan kepada Tuhan serta bersikap terbuka pada orang lain. Setelah beberapa waktu, ia pun mencapai titik puncak dan akhirnya siap menyerah pada Tuhan. Kemudian, Phil menerima kemenangan total dari obsesi seumur hidupnya dalam waktu hanya beberapa minggu.
Pada tahun 2002, Phil dan Bobi memperbarui janji pernikahan mereka dan saat ini mereka melayani orang lain yang ingin keluar dari kecanduan pornografi. Bobi baru-baru ini kembali berkunjung ke CBN - kali ini, bersama dengan Phil. Ia memperkenalkan suaminya dan berkata dengan sukacita, "Saya membawa mujizat yang terjadi dalam hidup saya!"
Phil dan Bobi telah menemukan kebebasan sejati di dalam Kristus - Anda pun dapat mengalaminya.
Suatu Wabah yang Sedang BerkembangSeorang Kristen mungkin berpikir bahwa dialah satu-satunya pemercaya yang bergumul dengan pornografi. Sayangnya, hal ini tidak benar. Kecanduan terhadap pornografi secara cepat telah menjadi suatu wabah di dalam masyarakat kita dan bahkan di gereja.
Alasan utamanya adalah berkembangnya akses terhadap media massa. Apa yang biasanya hanya tersedia di tempat-tempat "lampu merah" saat ini terlihat di
cover majalah di toko-toko terkemuka... pada film-film Hollywood, program dan iklan televisi ... pada poster ukuran-asli di mal dan gambar iklan yang sangat besar sepanjang jalan... pada iklan pakaian dalam yang sangat menggoda di harian Minggu .... dan di jutaan situs internet.
Bertahun-tahun yang lalu, orang harus mengambil resiko untuk mengunjungi "toko buku dewasa" - lagipula mereka dapat terlihat oleh orang yang mereka kenal! Tetapi, dengan adanya internet, orang dapat terangsang dan memuaskan nafsu seksual mereka dengan melihat gambar-gambar erotis setiap waktu, di mana pun bahkan di ruang keluarga mereka yang benar-benar pribadi.
Meskipun pornografi lebih umum di kalangan pria, banyak wanita yang juga kecanduan, sebagian tidak oleh penggambaran visual, tetapi lebih kepada keintiman emosional yang ada dalam ruang bicara (
chat room) di internet. Banyak orang yang berharap agar nafsu mereka terhadap pornografi akan hilang bila mereka menikah atau tua, tetapi faktor emosional dan psikologis dapat menjadi masalah yang berkepanjangan.
Halaman :
1