Sejak anak-anak kebanyakan dari kita belajar versi tradisional tentang kelahiran Yesus : bahwa pada 24 Desember, Yusuf membawa Maria diatas pelana seekor keledai berjalan ke kota Betlehem dimana Maria mulai merasakan kesakitan proses bersalin. Mereka dengan penuh kekuatiran mencari tempat untuk berteduh dan harus berakhir di sebuah kandang karena tidak ada ruang di penginapan sekitar situ.
Namun para sarjana mengatakan bukan demikian yang sesungguhnya terjadi. Dan ini adalah kisah lain dari kelahiran Yesus Kristus yang memberikan pada anda cara pandang baru tentang kelahiran Yesus Kristus.
"Kampung Nazareth" telah dicipta ulang di Israel seperti kampung asli di abad pertama - tempat terjadinya "sejarah kehidupan". Terlihat serupa dengan keadaan Betlehem dan Nazareth yang tampak dalam masa Injil dulu, dan para penterjemah mencoba menghidupkan kembali apa yang Maria dan Yusuf lakukan dulu.
Mereka mungkin telah meninggalkan Nazareth di pagi hari dan tiba di Betlehem, Maria duduk diatas keledai dan Yusuf yang menuntun. Mereka melakukan perjalanan dengan orang lainnya demi alasan keamanan, saling menyambut orang-orang sepanjang perjalanan mereka dan mengecek arah ke Betlehem.
Firman Tuhan dalam Alkitab mengatakan : "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. (Lukas 2:11)
Lukas, satu dari penulis Alkitab, merekam situasi kelahiran Yesus. Yusuf, seorang keturunan raja Daud telah pergi ke Bethlehem untuk melakukan sensus. Dia melakukan perjalanan dengan tunangannya, Maria yang telah mengandung Yesus dari kuasa Roh Kudus.
Claire Pfann bergabung bersama saya di Kampung Nazareth. Claire Pfann adalah asisten rektor masalah akademis di University of the Holy Land. Kala kami berjalan di jalur yang menuju desa itu, Claire menjelaskan apa yang terjadi selama Natal pertama ketika Yesus dilahirkan.
Claire mengatakan bahwa Betlehem 2000 tahun adalah kampung dengan akar Yahudi, dan Yesus lahir dalam keluarga Yahudi dengan tradisi Yahudi. Claire menambahkan : "Rasul Paulus memberi pada kita informasi ini, dalam Galatia 4:4 Paulus mengatakan : "Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat." Jadi Yesus lahir benar-benar seorang pria yang hidup dalam budaya Yahudi dibawah Hukum Taurat".
Di kampung Nazareth, anda dapat mendengar suara 'embik' domba, dan suara orang yang pergi ke sisi lembah kala berduyun-duyun datang ke desa itu, dimana Yusuf dan Maria mengikuti kerumunan itu dari dekat. Yusuf membimbing keledai kala mereka mendekati rumah keluarga mereka di Betlehem, dimana Yusuf mulai mencari-cari untuk menemukan kerabatnya. Injil Lukas mengatakan bahwa Yusuf dan Maria kembali ke daerah dimana mereka memiliki kerabat. Anggota keluarga lainnya juga telah tiba di Betlehem, tepat pada saat sensus dilakukan.
Tidak seperti pandangan tradisional bahwa Yusuf dan Maria tidak dapat menemukan tempat penginapan, pada kenyataannya mereka mungkin telah diterima oleh kerabat Yahudi yang tinggal disini. Mereka mungkin telah memasuki rumah kerabat mereka, diterima oleh kepala keluarga kerabat mereka, sesepuh kerabat dari pihak pria.
Claire menjelaskan : "Dalam masyarakat Yahudi, anda dapat pergi terlebih dulu dan terutama pada keluarga anda, dan meminta tempat menginap. Kampung Yahudi yang kecil tidak memiliki hotel, mereka juga tidak memiliki losmen, dan mereka sulit untuk memiliki penginapan."
Kemudian Maria dan Yusuf mendapat bagian makanan dari keluarganya. Dalam "sejarah kota kehidupan" ini kita melihat dimana keluarga dengan sistem keturunan dari ayah tinggal bersama anak-anaknya, cucunya, sepupunya dan kerabat lainnya dimana mereka semua datang untuk saling berbagi makanan. Keluarga pada akhirnya akan mengisi setiap ruangan karena mereka semua dibutuhkan untuk ada disana ketika sensus diadakan.
Yusuf dan Maria bisa saja pergi ke lantai atas untuk beristirahat, demikian juga dengan semua keluarga. Namun, kala rasa sakit bersalin terjadi, Yusuf dan Maria mencari rumah keluarga disekitarnya untuk menemukan tempat dimana Maria dapat melahirkan secara pribadi.
Claire mengatakan kunci untuk memahami apa yang ditulis Lukas mengenai Natal adalah dengan penggunaan kata Yunani untuk 'inn' atau ‘penginapan'. Dalam teks kitab Lukas, ketika kita mencoba menterjemahkannya, kita membaca dalam kata Yunaninya adalah kata 'Kataluma'. Dan ‘Kataluma' dapat mengandung arti 'ruang tamu' atau ‘lantai atas'.
Tentu saja, Yusuf dan Maria memasuki Kataluma atau ruang tamu keluarganya dan melihat bahwa semuanya telah penuh sesak dengan manusia. Mereka mungkin turun ke lantai bawah dan berharap : "Apa yang bisa dilakukan dalam keadaan seperti ini, untuk memberi Maria sedikit tempat yang privasi sehingga melahirkan bayinya dengan nyaman dan terjamin?".
Claire memberi kami pemahaman baru tentang hal itu, "Ya, kita lalu dapat petunjuk berikutnya dari text di kitab Lukas ketika Lukas menuliskan : dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan (Kataluma atau ruang tamu). (Lukas 2:7)
Selama hari-hari sebelum kelahiran Yesus, kehidupan yang normal terjadi : anak-anak bermain diantara bangunan; seorang wanita membawa kendi air di bahu dari halaman ke rumah; wanita memasak dan membersihkan rumah dan membuat persiapan. Seorang ibu dan anak perempuannya menenun tenunan. Di hari-hari tersebut, rumah tangga melakukan segalanya dengan tangan. Ada kesibukan disana.
Inilah jenis kehidupan yang Yusuf dan Maria lihat ketika mereka tiba di Betlehem.
Bentuk bangunan yang biasa di zaman itu ialah semua tembok yang mengelilingi sebuah halaman, dengan ruangan tambahan untuk anggota keluarga. Wanita dalam rumah-rumah tersebut menyapu halaman sebagai antisipasi kedatangan tamu. Ada bak air yang digunakan untuk air minum dan juga area dapur untuk mempersiapkan makan. Anak-anak perempuan mengambil pelajaran memasak dari ibu mereka. Di waktu itu, mereka memakai pakaian jubah linen berwarna terang dan kain dijahit dengan pola yang sederhana.
Lantai bawah adalah bangunan dari halaman mengarah pada satu ruang di bagian basement yang benar-benar seperti gua yang digali dari jenis batu kapur. Ruangan itu digunakan untuk gudang. Tidak jauh dari situ, ibu rumah tangga biasanya mengayak padi. Keluarga menjaga kendi besar berisi minyak zaitun dan anggur yang ada di gua tersebut. Ada juga tumpukan gandum dan padi disitu.
Ibu rumah tangga biasa menumbuk satu kilogram gandum setiap hari untuk membuat roti bagi keluarganya, dan kemudian membawanya ke lantai atas ke arah area makan.
Domba dan keledai berada diluar rumah, anak laki-laki seringkali bertindak sebagai gembala, dan tongkat gembala seringkali berada di sekitar area gua di basement rumah itu. Keluarga membawa binatang persembahan kebagian dalam untuk perlindungan dan membawa mereka ke bagian basement rumah atau gua itu dimana mereka bisa makan dari tempat makan yang berbentuk palungan.
Yesus kemungkinan dilahirkan di ruangan seperti gua di basemen rumah, kemudian Dia dibungkus dengan kain lampin dan diletakkan di palungan itu, seperti yang ditulis dalam kitab Lukas. Hewan yang ada dipindahkan keluar dan jerami bersih dihamparkan di lantai. Beberapa wanita bertindak sebagai bidan, mereka yang berpengalaman melahirkan bayi turun ke bawah untuk menolong Maria melahirkan.
Claire mengatakan pada kami : "Boleh jadi, bibi atau saudara sepupu atau ibu atau ibu mertua benar-benar menolong dalam kelahiran bayi itu. Dan yang pasti, satu kata tentang melahirkan bayi adalah : jika disana benar-benar ada wanita yang melahirkan Yesus maka Yusuf tidak perlu memegang bayi itu".
Jadi, kala kisah Natal ini dibukakan, kami memiliki gambaran yang lebih benar tentang kehidupan di abad pertama dan meletakkan Yesus dalam konteks sejarah yang benar.
Namun, bagaimana tentang 25 Desember? Apakah itu penanggalan yang benar tentang kelahiran Yesus?, atau tidakkah bulan Desember terlalu dingin bagi gembala untuk berada diluar tenda dan menggembalakan dombanya?.
Claire mengatakan : "Banyak orang memiliki kesan bahwa mungkin Yesus dilahirkan pada perayaan hari raya Sukot atau Tabernakel. Karena kita berpikir tentang prolog dalam Yohanes 1, dimana Yohanes mengatakan : Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya (tabernakel), (Yohanes 1:14). Itu bisa jadi waktu yang paling cocok untuk kelahiran Yesus
Pada hari Natal pagi itu, kala ayam jantan berkokok, setelah kelahiran Juruselamat, sekelompok orang berkumpul bersama dekat dengan palungan. Mereka dengan bersukacita melihat Maria dan ingin juga melihat bayi dalam dekapannya. Tidak jauh ada Yusuf dan wanita yang menolong Maria untuk melahirkan.
Yesus ditempatkan di sebuah palungan, tempat makanan hewan. Kala kisah ini disingkapkan, Dia tidak lahir sebagai orang buangan. Malahan, Yesus lahir sebagai Mesias Yahudi, sebagai juruselamat bagi kita semua. Yesus dilahirkan di satu kota seperti kota "sejarah kehidupan". Dia dilahirkan kedalam lingkungan yang penuh kasih dan diasuh dalam lingkungan keluarga Yahudi. Kelahirannya telah menggenapi Perjanjian Tuhan bagi umatNya, orang Israel.
Tuhan telah melakukan misi yang mengagumkan bagi penyelamatan kita umat manusia, membawakan diriNya sendiri ke dunia ini dan menyediakan keselamatan bagi semua umat manusia.
Selamat hari Natal. Immanuel "Tuhan kita Yesus Kristus beserta dengan kita".