Sumber Kesaksian: Ibu Anton
Menurut dokter, menderita penyakit leukemia pada stadium tiga adalah tingkatan suatu penyakit yang kemungkinan untuk sembuhnya cukup mustahil. Mula-mula terdapat benjolan dan flek hitam pada wajah, paha dan akhirnya keluar darah melalui hidung. Ibu Anton ke dokter memeriksakan diri.Dokter memutuskan agar dilakukan pemeriksaan keseluruhan.
Dari hasil pemeriksaan dokter, ternyata Ibu Anton menderita penyakit leukemia (kanker darah). Ibu Anton masuk rumah sakit. Merasa dirinnya agak sehat ia kembali lagi ke rumah.Tetapi tiba-tiba penyakit ini semakin parah. Obat yang diminumnya tidak dapat menyembuhkannya. Menelan tidak bisa bahkan sering pingsan. Penglihatannya tidak jelas. Matanya berkunang-kunang. Ia tidak dapat melihat jelas.
Dokter juga memvonis usia kehidupannya tidak lebih dari tiga bulan. Mulai saat itu, rumah sakit menjadi bagian dari kehidupannya. Tidak ada yang dapat memastikan kesembuhan Ibu Anton. Sepertinya tidak ada lagi kesembuhan bagi ibu Anton. Berbagai cara telah ditempuh untuk memperoleh kesembuhan tetapi tidak ada hasil dan akhirnya ia dirawat di rumah. Ibu Anton juga memikirkan biaya perawatan. Selama ini yang menanggung biaya perawatan adalah keluarga dari ibu Anton, bukan suami ibu Anton sebab ekonomi keluarga tidak mencukupi, sehingga menambah beban pikirannya.
Setiap hari pertengkaran terjadi dalam keluarga penanggung biaya perawatan ibu Anton.Ia merasa menjadi beban bagi keluarganya. Oleh karena merasa tertekan, ia ingin mengakhiri hidupnya dengan jalan minum obat serangga yang ada di kamarnya. Ia meneguk obat serangga dan dilarikan ke rumah sakit. Namun, Tuhan tidak memperkenankan dia melakukan hal yang tidak dikehendaki. Setelah siuman ia kembali ke rumah. Keluarga menyepakati agar ibu Anton dirawat di kampung halamannya dan berada di samping suami dan anaknya.
Suami ibu Anton mendatangi Pdt.John De Rantau agar mendoakan ibu Anton. Pdt. John De Rantau bersama Hamba Tuhan lainnya mendoakan ibu Anton.Di tempatnya sekarang, ia benar-benar menyerahkan proses kesembuhan ini hanya kepada Tuhan.Hari demi hari ia lewati dengan penuh penyerahan kepada Tuhan. Jika berbagai macam cara telah ditempuh, maka sekarang hanya kepada Tuhan ia menyerahkan pergumulannya.Ia sangat meyakini pertolongan Tuhan bagi proses penyembuhannya. Ia benar-benar mengalami kuasa dan kasih Tuhan menjamah penyakitnya. Tiga setengah tahun dilewati masa vonis dokter atas kehidupannya. Satu hal lagi yang menjadi renungan pribadi ibu Anton adalah bukan uang yang menjadikan dia sembuh tetapi kuasa Tuhan yang berlaku atas dirinya.