Peristiwa ini terjadi pada tahun 1973. Awalnya keluarga mengira bila Ona hanya mengalami demam biasa seperti gejala influenza, hingga tidak memeriksakan dirinya ke dokter. Namun setelah seminggu berlalu, demamnya belum juga pulih, hawa panas dalam tubuhnya seakan ingin membakarnya. Melihat keadaannya yang semakin kritis, akhirnya keluarga Ona memutuskan untuk memeriksakannya ke dokter dan melakukan tes laboratorium. Hasil pemeriksaan menyatakan bahwa Ona terkena demam berdarah yang sudah akut dan sudah mencapai stadium akhir.
Secara medis, hidup Ona tidak lama lagi dan sudah terlambat untuk dilakukan pengobatan. Meskipun demikian, pengobatan tetap dilakukan, karena harapan agar Ona sembuh kembali tetap ada. Walaupun secara manusia, itu mustahil. Bila melihat kondisi Ona yang begitu lemah, membuat seluruh keluarga bersedih. Ayahnya pun tidak tahan lagi melihat keadaan Ona dan ia tidak mau terlihat sedih dihadapan Ona. Maka, ia keluar kamar dan berdoa di depan pintu kamar. Semalaman ia berdoa di situ sampai pagi menjelang. Memohon kesembuhan dari Tuhan bagi anaknya, Ona.
Keesokan harinya, keajaiban terjadi pada diri Ona, ia mulai memberi respon dan matanya mulai terbuka. Pada sore harinya, suhu panas ditubuhnya mulai turun. Dan hari berikutnya yang lebih mengherankan, suhu tubuhnya telah normal kembali.
Namun untuk lebih memastikan bahwa kondisinya telah pulih, dokter melakukan tes laboratorium. Ternyata, hasil pemeriksaan membuktikan bila Ona benar-benar sembuh dari penyakit demam berdarah yang sudah akut itu. Rasa sedih dan putus asa keluarga Ona telah berubah menjadi sukacita dan rasa syukur yang melimpah. Kesembuhan itu adalah sebuah mujizat yang Tuhan telah berikan bagi Ona.
Ona yang telah mengalami mujizat dan anugerah dalam hidupnya, menggunakan hidupnya yang telah Tuhan berikan dengan membantu mereka yang sedang mengalami masa-masa kritis untuk bangkit kembali dan meyakinkan mereka bahwa Tuhan akan selalu menjawab seruan yang sungguh-sungguh keluar dari dasar hatinya selama dapat berseru pada Tuhan berarti masih ada kesempatan. |