Shalom!
Bulan ini, saya ingin bagikan pesan yang berbicara di hati saya untuk para-Mitra CBN. Dalam perjalanan saya ke Korea bulan lalu, Tuhan mengingatkan saya akan doa Yesus kepada murid-murid-Nya.
Yesus doa begini, “Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 17: 22-23). Kesatuan Yesus dan Bapa telah mendatangkan keselamatan dan jawaban bagi dunia! Karena itu Dia ajak murid-murid untuk bersatu karena spirit kesatuan akan mendatangkan berkat.
Apa yang membuat kita bersatu? Kemuliaan yang Bapa berikan kepada Yesus, dan kemuliaan itu diberikan kepada kita! Saat lagi di Korea, Tuhan berikan saya pengertian bahwa nyatanya “mahkota kemuliaan Yesus adalah penderitaan”. Penderitaan membuat Yesus mati di kayu salib dan menjadi Juruslamat dunia. Artinya, kita bisa bersatu waktu kita bersedia menderita: lepaskan ego, mau mengalah, sabar, berkorban, lemah lembut dan saling melayani. Ini yang membuat kita berbeda dari dunia yang ego sentris. Sehingga dunia heran dan bertanya-tanya, “Kok masih ada ya orang yang saling mendukung, berjuang dan merayakan keberhasilan bersama?”
Mitra CBN, Tuhan ajak Anda dan saya hidup dalam kesatuan di setiap lini kehidupan kita. Saat ada kesatuan di dalam pernikahan Anda, otomatis berkat Tuhan mengalir. Saat Anda bersedia melepas ego, mau berkorban, berjuang dan saling membantu dengan rekan sekerja atau mitra kerja Anda, maka Tuhan memberkati pekerjaan Anda. Begitu juga saat ada kesatuan di dalam mengerjakan visi Tuhan lewat pelayanan yang Anda kerjakan, maka Tuhan akan sertai sampai garis finish.
Mari mengusahakan kesatuan ini setiap hari!
Mark McClendon
Ketua Yayasan CBN Indonesia