CBN Indonesia terus berkomitmen memperlengkapi jaringan gereja dengan fokus membangun ekosistem pemuridan yang menyeluruh bagi anak usia 3-14 tahun dan orang tuanya. Ekosistem pemuridan ini diwujudkan melalui berbagai program, seperti kurikulum PAUD Super5, Superbook, Sanggar Belajar Anak School of Life (SOL), dan The Parenting Project. Selain itu, CBN juga aktif dalam mendukung keluarga prasejahtera dengan menyediakan bantuan modal usaha mikro, memajukan komunitas pertanian, menyediakan akses air bersih, serta meningkatkan gizi dan kesehatan. Tujuannya agar anak mengalami transformasi secara menyeluruh mulai dari pendidikan, karakter, kerohanian dan kesejahteraan hidup.
Di bulan ini, kami memperkenalkan satu dari sembilan ekosistem pemuridan anak di Sumatera Utara, yaitu GPMI Eirene, Sumbul, Dairi, berlokasi sekitar 120-kilometer (atau 3 jam) dari ibu kota Medan. Di ekosistem ini kami berjuang bersama jaringan gereja GPMI Eirene Sumbul membantu anak-anak dari keluarga prasejahtera, yang orang tuanya mayoritas bekerja sebagai petani, untuk menuntaskan tingginya persoalan pendidikan rendah dan karakter anak yang buruk. Kami rindu dari daerah ini akan lahir anak-anak berprestasi yang akan menjadi pemimpin di komunitas dan bangsanya.
Sebagai tulang punggung pemuridan anak CBN, GPMI Eirene dengan setia melayani sebanyak 24 anak PAUD Super5, 57 anak Sekolah Minggu Superbook dan 77 anak Sanggar Belajar Anak School of Life (SOL), dengan 6 guru yang memiliki hati untuk memuridkan anak. Secara khusus, kami juga memberikan dukungan kepada 8 keluarga prasejahtera dari anak yang kami layani melalui pemberdayaan ekonomi berupa pemberian bibit tanaman.
Berikut dampak ekosistem pemuridan anak di GPMI Eirene Sumbul, Dairi.
Puji Tuhan! Pemuridan anak CBN melalui GPMI Eirene telah mengubahkan hidup Oen June dan keluarganya. Anak 12 tahun ini selalu aktif ikut sekolah minggu Superbook. Sebagai seorang anak, awalnya dia belum paham tentang arti berdoa. Hingga suatu kali, Oen ikut ibadah dan belajar kurikulum Superbook dari kisah Ratu Ester. Kisah ini mengajarkan Oen tentang cara menyelesaikan masalah dengan doa.
Berasal dari keluarga petani sederhana, kondisi ekonomi menjadi masalah dalam keluarga Oen. Hasil panen yang kerap merugi membuat keluarga Oen sempat tak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga CBN, melalui rekomendasi GPMI Eirene memberikan bantuan pemberdayaan ekonomi bibit tomat kepada ayahnya Simson. Namun kemarau yang berlangsung selama dua bulan sempat membuat panen tomat hampir gagal. Di saat itulah, Oen teringat dengan doa Ratu Ester, dan meyakinkan ayahnya berdoa supaya Tuhan menolong tomatnya tumbuh dengan baik. Perkataan sederhana Oen membuat Simson tersadar bahwa dia hanya mengandalkan kekuatan dan pengetahuan bertani tanpa melibatkan Tuhan.
Iman ayah Oen semakin diteguhkan ketika pihak gereja mengingatkan bahwa dalam setiap usaha yang dikerjakan penting untuk selalu mengandalkan Tuhan. Sejak saat itu, keluarga ini selalu mengambil waktu berdoa untuk kebun tomatnya dan percaya bahwa Tuhan mampu mengubah kegagalan menjadi keberhasilan.
Tuhan menjawab doa keluarga ini. Tomat mereka bertumbuh dengan baik dan bahkan memberikan keuntungan dalam beberapa kali panen. Hasil panen ini pun dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, biaya sekolah Oen dan saudara-saudaranya serta menjadi modal untuk bercocok tanam kembali.
Doc. hasil panen tomat ayah Oen June, Simson Tinambunan
“Melalui program kebun sayur ini, saya mendapat bimbingan dan arahan bukan saja dari pengetahuan tentang bercocok tanam, tapi juga dari sisi kerohanian. Keluarga saya dibimbing untuk semakin dekat dengan Tuhan, karena ternyata dalam pekerjaan bukan hanya pengetahuan kita yang dibutuhkan, tetapi kita juga harus memiliki iman dan senantiasa berdoa,” ungkap Simson.
Terima kasih Mitra CBN, yang telah setia mendukung pelayanan ini sampai hari ini. Kami mengajak Anda untuk mendukung ekosistem pemuridan anak menyeluruh yang terus kami kerjakan di Sumatera Utara. Anda juga bisa mengadopsi satu dari 9 ekosistem pemuridan ini dengan menghubungi kami di nomor. 0815 9655 960.