“Papamu mana Joy?”
“Joy gak punya papa ya?”
Joy selalu diejek teman-teman karena sampai di usiaku 7 tahun ini papa tak pernah pulang. Ada rasa sedih setiap kali diejek atau ditanyai soal papaku dan kadang aku juga kesal karena pikirku papa pasti gak sayang sama Joy.
Melihat teman-temanku diantar papanya juga sempat membuatku malas ke sekolah minggu. Apalagi kalau sedang belajar tentang figur bapa di Alkitab, aku pasti tak akan menyimak. Itu karena aku kesal tak pernah merasakan kehadiran papa dalam hidupku.
Mama selalu tahu kalau Joy kesal dan dia akan meyakinkan Joy kalau semua ayah pasti sayang ke anak-anaknya. Aku pun selalu diingatkan soal kisah Superbook tentang Abraham dan Ishak yang kami pelajari di Sekolah Minggu GKB Bengkong, Batam. Sama seperti Abraham sayang Ishak, mama meyakinkan kalau papa juga sayang Joy dan suatu saat nanti dia akan pulang.
Dari pelajaran Superbook, Joy mulai bisa menerima kondisi papa. Aku juga tak lagi mau kesal dan sedih kalau diejek sama teman. Aku sering tak lagi menghiraukan mereka karena aku percaya Tuhan Yesus akan menjawab doaku supaya papa bisa pulang. Sekarang aku juga sudah rajin ke sekolah minggu dan aku selalu senang membantu mempersiapkan ibadah. Bahkan kalau diminta bersaksi atau berdoa aku akan angkat tangan dan bersedia memimpin.
Terima kasih Mitra CBN yang terkasih, berkat dukungan Anda pemuridan anak CBN telah mentransformasi hidup banyak anak yang kami layani. Mari bergerak bersama melahirkan generasi anak yang mengasihi Tuhan, mencintai firman-Nya dan berdampak bagi sekitarnya.