Bertumbuh dalam keluarga yang broken home sempat membuat Roni terpuruk. Roni sangat membenci ayahnya karena tidak pernah membiayai keluarganya, sehingga ibunya harus banting ulang memenuhi kebutuhan mereka. Roni juga mendengar bahwa adiknya tidak dirawat dengan baik oleh ayahnya.
Roni terkadang juga iri dengan sikap ibunya pada adiknya. Saat adiknya berkunjung, ibunya selalu menyambut dan membelainya. Tapi Roni tidak pernah merasakan kasih sayang seperti itu.
Seiring berjalannya waktu, Roni justru mendapatkan 'kasih' yang dia butuhkan dari pacarnya. Dia sangat menyayangi kekasihnya dan berniat melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius. Namun ternyata, pacar yang sangat dia kasihi itu selingkuh. Roni sangat kecewa dan sakit hati. Dia melampiaskan kekecewaannya dengan minum minuman keras dan bahkan sempat hendak bunuh diri, namun gagal.
Dalam kekecewaan itu, ia menonton tayangan Superyouth di Youtube dan langsung menghubungi tim Sahabat 24. Roni meminta dukungan doa agar bisa keluar dari situasi tersebut dan kembali ke jalan Tuhan.
Puji Tuhan! Awal Agustus ini, Roni menyampaikan kabar bahagia ke tim Sahabat 24 bahwa dia sudah bisa berdamai dengan masa lalunya. Roni bersyukur karena Tuhan telah mengampuni dosa yang telah ia lakukan selama ini.
Satu kalimat yang paling diingat Roni dari konselor Sahabat 24 yang menguatkannya, 'Jangan menyerah dan jangan bersandar pada pengertian sendiri. Ingat bahwa Tuhan beserta Roni!' Roni juga mendapatkan rhema dari Doa Yabes di 1 Tawarikh 4:9-10, yang membuatnya bisa mengampuni kedua orang tuanya.