Ada banyak doa-doa luar biasa yang tercatat di sepanjang kitab Kejadian sampai Wahyu. Seperti Musa, kita bisa lihat bagaimana dia punya doa yang powerful. “Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini.” (Keluaran 33: 15). Di doa ini Musa bersepakat dengan Tuhan dan Tuhan menjawab, “Hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan”.
Musa adalah seorang leader yang punya hubungan yang begitu erat dengan Tuhan. Hatinya mau diajar dan dibentuk agar dia bisa mendapatkan perkenanan Tuhan. Jadi ketika dia menghadapi masa sukar, ada fearless faith di dalam diri Musa yang membuatnya berani mendesak Tuhan melalui doanya.
Berangkat dari kisah ini, saya bersama dengan para pemimpin CBN mengambil waktu untuk memisahkan diri, berdoa puasa selama dua hari di akhir bulan Maret yang lalu. Kami menyerap hadirat Tuhan dan belajar tentang fearless faith dari tokoh-tokoh lain di Alkitab seperti Nehemia, Daniel, Hizkia, Abraham, Petrus dan Paulus. Kami belajar merefleksikan bagaimana tokoh-tokoh ini punya kesamaan yaitu fearless faith. Mereka berani keluar dari zona nyaman dan mau menghadapi risiko. Untuk melewati setiap risiko dan masa-masa sukar yang muncul, mereka perlu doa yang radikal, doa yang menerobos batas, doa yang konsisten, doa yang rendah hati dan doa yang memperkatakan janji Tuhan.
Kami mau menghidupi doa yang sama dan rindu, seperti Tuhan berkarya di kehidupan hamba-Nya di masa lalu, kami juga mau melihat Tuhan berkarya atas kami di masa kini dan menyatakan kebesaran-Nya di tahunnya Fearless Faith. Saat ini CBN sedang berada di era dimana kami berani keluar dari zona nyaman! Kami percaya CBN mampu menempuh tahun ini dengan luar biasa, menerobos batas dan mencetak sejarah baru, dan kita akan lihat terjadi pelipatgandaan yang luar biasa melalui pelayanan CBN, bagi generasi ini, bagi bangsa ini dan bagi gereja-Nya.
Ketua Yayasan Cahaya Bagi Negeri Indonesia
Mark McClendon