Berawal dari hanya seorang guru sekolah minggu, ibu Surinah (52 tahun) akhirnya terpanggil menjadi pengajar di PAUD Super5 Kebun Anggur Nusantara Darit, Kalimantan Barat. Ia sama sekali tak punya latar belakang pendidikan keguruan sehingga secara akademis, ia belum memiliki kompetensi mengajar.
Di Super5, ibu Surinah lalu mendapatkan pelatihan mengajar. Sebelumnya, ia adalah sosok yang gagap teknologi karena untuk mengoperasikan laptop pun ia kesulitan. Ibu Surinah lalu secara konsisten mengikuti pelatihan dari Super5 setiap dua kali dalam seminggu. Ia memang hampir menyerah karena merasa seusianya tak mungkin bisa belajar mengoperasikan laptop lagi.
Berkat dukungan Kepala Sekolah PAUD Super5 Kebun Anggur Nusantara Darit, Ibu Surinah mau diajar. Pertama-tama ia belajar cara mengoperasikan laptop lalu perlahan-lahan belajar menggunakan bahan ajar (LMS) dari Super5. “Saya ikuti dengan setia dan diajar juga oleh kepala sekolah untuk memegang laptop. Akhirnya banyak ilmu yang saya terima dari training Super5. Dari yang tidak tau saya menjadi banyak tau,” kata Ibu Surinah.
Secara skill Ibu Surinah terus diasah menjadi guru yang lebih baik. Demikian pula secara rohani ia diperlengkapi dengan nilai-nilai kekristenan melalui kurikulum Super5. Seperti bagaimana ia menyadari pentingnya mendoakan anak-anak didiknya dengan penuh iman agar mereka bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
“Saya diajarkan untuk mendoakan anak-anak PAUD saya dengan iman bahwa mereka akan bertumbuh menjadi lebih baik,” tandasnya.
Saksikan kisah perjuangan Ibu Surinah lewat video di bawah ini.
Terima kasih mitra CBN untuk setiap taburan yang Anda berikan kepada pelayanan pemuridan anak Super5. Kami rindu lebih banyak orang memiliki beban yang sama dengan Anda atas generasi anak, dan Anda bisa membagikan kesaksian ini kepada mereka.