“Maaf umur ibu tinggal 3 bulan lagi,” demikian vonis dokter kepada Rusminah Liesa.
Dunianya seakan runtuh. Ia hanya bisa menangis. Tak pernah terbayang oleh Rusminah, hidupnya akan berakhir karena kanker usus.
Rasa hancur yang sama juga dirasakan sang suami. Hidupnya runtuh seketika. Apalagi hasil pemeriksaan yang mereka terima tepat di bulan Desember. Artinya, Rusminah hanya punya satu sisa momen Natal bersama keluarga.
Proses yang ia jalani memang sangat menyakitkan. Bahkan kadang rasa sakit membuat ibu Liesa hampir menyerah. Namun berkat semangat dan dukungan dari suami, ia menyadari betapa berharganya sisa hidup yang ia punya bagi orang lain.
Bagaimana ibu Liesa mengubah rasa sakit yang ia alami menjadi sukacita yang ia tularkan bagi orang lain? Bagi para Mitra CBN yang belum menyaksikan atau ingin membagikan kesaksian ini kepada teman dan saudara, silahkan klik link Youtube Channel Solusi di bawah ini.