Konflik yang dihadapi Helda Aryanti, perempuan single berusia 31 tahun asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini, dengan sang ayah semakin runyam sejak sang ibu meninggal setahun silam.
Sebagai anak tunggal, kehilangan sang ibu memang jadi pukulan besar baginya. Apalagi mengingat kondisi hubungannya yang tidak akur dengan sang ayah selama ini. Karena sejak kecil Helda memang sudah dididik dengan keras oleh sang ayah.
Hingga suatu hari amarah sang ayah pun meledak, sampai-sampai terbersit kata-kata yang melukai hati Helda.
“Anak tidak berguna!” demikian diucapkan oleh sang ayah. Konflik demi konflik pun terus mewarnai hubungan mereka setiap hari.
Karena tak lagi sanggup menghadapi kekerasan hati sang ayah, Helda memilih hengkang dari rumah.
Jauh dari sosok ayah membuat Helda mengambil waktu untuk merenung dan berpikir. Meskipun dipenuhi dengan rasa kecewa dan sakit hati, namun ada dorongan dari hatinya untuk menghadapi konflik dengan sang ayah dengan doa dan puasa.
Saat itulah Helda mulai mencari informasi tentang cara berpuasa yang benar menurut Alkitab. Sampai dia menemukan artikel melalui website Jawaban.com dan dari artikel yang dia baca tertera kontak Layanan Doa & Konseling Sahabat 24.
Tepat pada tanggal 16 November 2020, dia lalu menghubungi Layanan Doa & Konseling Sahabat24 lewat chat Whatsapp. Lalu mulai membagikan tentang masalah yang dia hadapi.
Setelah dilayani oleh konselor Sahabat24, Helda merasa bebannya terlepas. Bimbingan yang diberikan saat itu berhasil mengubahkan paradigm Helda bahwa sebagai seorang anak, dia tidak bisa mengubah keadaan bahwa seburuk apapun ayahnya dia harus menerima dan mengampuni.
Dia pun terdorong untuk membereskan lebih dulu sakit hati dan kekecewaannya. Tak pelak, Helda memutuskan untuk berdoa dan berpuasa supaya Tuhan sendiri mengubahkan hati ayahnya.
Kabar baik pun tiba, dengan bersemangat Helda menceritakan perubahan yang sudah dialami oleh ayahnya kepada Sahabat24. Sang ayah yang sebelumnya kasar dan keras, kini sudah berbicara dengan lembut dan lebih perhatian. Bahkan komunikasi mereka menjadi hangat.
Helda percaya jika perubahan yang dialami sang ayah adalah hasil dari keputusannya untuk melepaskan pengampunan atas sakit hatinya. Sampai akhirnya Tuhan sendiri bekerja atas hati ayahnya.
Dia bersyukur melalui Sahabat24, hubungannya dengan sang ayah bisa dipulihkan.
Apakah Anda rindu supaya Sahabat24 dipakai Tuhan untuk memberkati banyak orang, dukung pelayanan ini dengan menjadi mitra kerja kami. Silahkan klik link di bawah ini.