-
Share:
Batasan-batasan Orangtua Lakukan PDA di Depan Anak
Budhi Marpaung Official Writer
Di dunia barat, PDA atau Public Display of Affection bukanlah sesuatu yang tabu untuk ditunjukkan oleh para pasangan atau bahkan suami-istri. Namun seiring waktu, aksi ini juga dapat ditemukan di Indonesia.
Namun sebelum membahas mengenai PDA di Indonesia, tidak ada salahnya jika penulis menginformasikan (kembali) mengenai apa itu sebenarnya PDA. Secara sederhana, PDA adalah istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan sebuah kegiatan yang menebar keintiman lewat demostrasi fisik yang dipertontonkan di depan khayalak ramai. Beberapa contoh dari PDA adalah berpelukan, berciuman, menebar kedekatan atau gerakan fisik lainya di depan orang banyak.
Para suami-istri di tanah air khususnya kota-kota besar sekarang tidak kikuk lagi memperlihatkan keintiman diantara keduanya kepada orang lain dan bahkan anak-anak mereka sendiri. Hal ini sebenarnya adalah sesuatu yang bagus, namun sebagai orang tua, kita perlu menetapkan batasan PDA – hal apa yang bisa dilakukan di hadapan anak dan mana yang tidak.
Berikut adalah batasan-batasan orangtua melakukan PDA saat di hadapan anak:
1. Ciumlah pasangan Anda dengan ciuman cinta / sayang dan bukan ciuman penuh gairah.
2. Peganglah tangan pasangan di saat sedang menonton tv, berjalan keluar atau sedang berdekatan.
3. Peluklah pasangan Anda dengan pelukan hangat dan bukannya pelukan yang membangkitkan gairah.
4. Ucapkan kata “aku cinta kamu” dengan penuh rasa sayang dan cinta saat melakukan kegiatan terpisah di hari itu atau salah satu pihak telah memberikan pertolongan.
Namun satu hal yang terpenting dari semua poin batasan di atas adalah jangan terlalu banyak mengumbar. Tetaplah jadikan keintiman Anda dengan pasangan adalah urusan orang yang sudah dewasa.
Baca juga:
Tanggungjawab Anak pada Orangtua
Broken Vessels (Amazing Grace), Lagu Hillsong Dengan Sentuhan Baru
Thread Forum JC: Nobar Piala Dunia 2014
Sumber : sheknows.com / bmHalaman :
1
Hot Topics
Related Articles
