Jika Cinta Kita Pada Manusia Melebihi Cinta Pada Tuhan

Single / 2 July 2012

Kalangan Sendiri

Jika Cinta Kita Pada Manusia Melebihi Cinta Pada Tuhan

Lois Official Writer
10382

Kisah ini dimulai saat dia menggantikan ayahnya menjadi raja. Sebelum meninggal, ayahnya sempat berpesan kepadanya agar mendirikan rumah Allah. Ayahnya sudah menyiapkan segala keperluan pembangunan itu dan dia yang melaksanakan. Semua perkataan ayahnya dia turuti, namun pada akhirnya dia pun jatuh. Kita bicara tentang Salomo dan istri-istrinya.

Tuhan Menyertainya. Salomo menjadi kuat dalam kedudukannya sebagai raja dan terlebih lagi Tuhan menyertai dia. Harta kekayaannya banyak dan begitu pula segala sesuatu yang ada padanya.

Permintaannya agar Diberikan Hikmat. Karena tahu bahwa bangsa yang dia pimpin begitu besar, Salomo meminta hikmat kepada Tuhan. Dan bukan hanya hikmat saja yang Tuhan berikan padanya, tapi juga segala tambahannya. Kekayaan, harta benda, dan kemuliaan.

Salomo Sepenuh Hati Membangun Rumah Allah. 70.000 kuli, 80.000 tukang pahat, dan 3600 mandur dikerahkannya untuk membangun rumah Allah, dia tidak menahan-nahan setiap pengeluaran rumah Tuhan. Segala hal dilakukannya agar rumah itu dapat dibangun. Bahkan dia pernah berkata, “Dan rumah yang hendak kudirikan itu besar, sebab Allah kami lebih besar dari segala allah.” (2 Taw 2:5). Dia mengerti benar betapa besar Allah yang dia sembah.

Dua kali Tuhan Menampakkan Diri Kepadanya. Pertama, Allah menampakkan diri dan bertanya apa yang Salomo kehendaki. Kedua, Allah menampakkan diri saat Salomo sudah menyelesaikan rumah Tuhan selama 20 tahun. Dia memindahkan anak Firaun, salah satu istrinya dari istana Daud, karena tahu bahwa tempat yang telah dimasuki tabut Tuhan adalah kudus. Namun, di atas semuanya, Salomo dengan setia melakukan perintah Tuhan.

Sampai akhirnya…

Salomo Jatuh Dalam Penyembahan Berhala. Karena apa? Karena dia memilih pasangan yang salah. Setiap pasangannya berasal dari umat yang tidak percaya kepada Tuhan. Dia mencintai orang-orang yang menyebabkannya berbalik dari Tuhan. Hati Salomo terpaut kepada mereka dengan cinta. Setelah semua yang dia lakukan untuk Tuhan, pada akhirnya Salomo menjadi pengikut Asytoret, Milkom, Kamos, dan Molokh.

Akibat perbuatannya ini, mungkin dia mengalami penyesalan seumur hidup. Salomo akhirnya dimusuhi oleh orang banyak, Israel tercerai berai, dan keturunannya bahkan melakukan penyembahan yang lebih parah lagi kepada allah-allah lain.

Setiap Dari Kita, Punya Kisah Tersendiri. Kita boleh saja dekat dengan Tuhan, boleh saja disertai Tuhan, bahkan mungkin Tuhan pernah menampakkan Diri-Nya kepada kita, tapi kitalah yang menentukan itu semua. Apakah kita mau terus dekat dengan-Nya atau tidak? Akan berakhir dimanakah hidup kita, tetap mencintai Tuhan atau lebih mencintai manusia?

Jika cinta kita kepada manusia melebihi cinta kita kepada Tuhan, maka kita perlu waspada. Misalnya saja, meskipun dia tidak percaya kepada Tuhan, kita menganggap biasa saja, mungkin malah dia berbalik pada Tuhan. Namun, pernahkah kita berpikir bahwa ada kemungkinan lain yaitu kita yang berbalik dari Tuhan? Bahwa bisa saja terjadi, kita jadi lebih mementingkan cinta kepada manusia daripada kepada Tuhan kita. Alangkah baiknya jika cinta kita kepada Tuhanlah yang menentukan bagaimana langkah kita selanjutnya dalam hidup ini, baik dalam hal menentukan pasangan hidup sekalipun.

Sumber : jawaban.com by lois horiyanti
Halaman :
1

Ikuti Kami