Tubuh adalah tampilan fisik kita. Tubuh juga merupakan tempat jiwa dan roh kita ‘bersarang’. Jika tubuh kita sehat, secara otomatis akan mempengaruhi yang lain-lainnya. Begitu juga sebaliknya. Bagaimana cara kita berpikir tentang tubuh kita pun akan mempengaruhi tubuh. Karena pentingnya tubuh kita, harus kita jaga dengan nutrisi dan gizi yang seimbang. Berikut ini beberapa gangguan makan yang berbahaya dan harus diatasi.
ANOREKSIA adalah gangguan makan karena penderita menganggap dirinya terlalu gemuk sehingga porsi makan yang dikonsumsi sangat sedikit. Bukan hanya itu, penderita akan melakukan olahraga dalam porsi yang sangat berat dan besar sehingga tubuh menderita luar dalam.
Pemulihan : Tambah berat badan dengan memonitor asupan cairan dan makanan. Berat badan dimonitor setiap hari, dan asupan kalori sebaiknya ditambah secara perlahan. Untuk penambahan berat badan standar, makan makanan yang mengandung sekitar 3000 kalori per hari.
BULIMIA adalah gangguan psikologis yang ditandai dengan makan berlebihan namun memuntahkannya kembali. Dengan memuntahkan makanan tersebut, penderita berpikir dapat menjaga berat badannya. Penderita bulimia mengalami tingkat kekurangan gizi paling parah karena tubuh belum sempat mengelola makanan namun makanannya sudah dikeluarkan kembali.
Pemulihan : Yang diperlukan penderita adalah psikoterapi dengan antidepresan. Janganlah makan berlebihan namun kemudian memuntahkannya kembali.
PREGOREXIA adalah penyakit yang membuat penderitanya melakukan diet dan olahraga ekstrim saat hamil untuk menghindari pencapaian berat badan hingga 25-35 pon seperti yang biasa direkomendasikan dokter.
Pemulihan : Jika seseorang tidak hamil saja bisa meninggal akibat konsumsi makan dan olahraga ekstrim apalagi buat ibu hamil. Ibu hamil sangat memerlukan zat besi (mencegah pendarahan), kalsium, asam folat (agar bayi sehat, tidak autis), vitamin-vitamin, seng, mangaan, tembaga, dan selenium. Karena itu, penting bagi ibu hamil menjaga kesehatannya dan makan dengan pola makan yang sehat.
Ternyata makanan sehat juga punya dampak buruk. Hal itu terjadi jika seseorang terlalu mengidolakan makanan sehat. Mereka disebut sebagai penderita orthoreksia.
ORTHOREKSIA adalah obsesi untuk menghindari berbagai makanan yang dianggap tidak sehat. Penderita sudah pasti akan menjauhi makanan berlemak jenuh tinggi serta yang mengandung kadar gula berlebihan. Mereka juga akan menghindari berbagai makanan yang mengandung perasa buatan, pewarna, dan pengawet. Mereka juga ketat memilih makanan seperti hanya mengkonsumsi sayuran atau makanan mentah saja. Hal ini membuatnya berpikir lebih baik kelaparan daripada mengkonsumsi makanan tidak sehat.
Pemulihan : Penderita orthoreksia tentu sudah mengerti benar cara hidup yang sehat sehingga gizi-gizi apa yang diperlukan tubuh sudah mereka ketahui. Tapi yang harus ditekankan adalah bagaimana caranya agar jangan terlalu terobsesi dengan makanan sehat. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menggunakan terapi perilaku kognitif yaitu mengganti pikiran obsesif mengenai segala makanan sehat.
Segala sesuatu yang berlebihan atau berkekurangan, tidak baik bagi tubuh. Makanlah yang benar yaitu mengurangi karbohidrat buruk, lemak jahat, gula serta makan makanan yang lebih sehat seperti daging tanpa lemak, buah-buahan, sayuran, dan gandum.
Sumber : detik.com = mediaindonesia by lois horiyanti/jawaban.com