Anak-anak suka
sekali dengan lelucon yang membuat mereka tertawa. Seorang badut dengan tingkahnya
bahkan bisa membuat mereka tertawa bukan kepalang. Hiburan seperti itu juga bisa
didapatkan anak-anak dari sesama mereka. Tertawa bersama menjadi momen yang menyenangkan ketika menyaksikan anak-anak berkumpul bukan?
Ada sebagian
anak yang memang dianugerahi sebagai penghibur dan pembuat tawa. Namun ada pula
yang duduk atau berdiri sebagai penonton saja. Saat melontarkan candaan yang lucu
semua orang pasti akan tertawa. Tetapi jika candaan tersebut malah menyindir dan membuat orang lain sakit hati, nah itu adalah perkara lain!
Melontarkan
humor atau candaan harus diseimbangkan dengan kontrol atau pengendalian diri. Tentu
mengajarkan anak untuk menjaga sikap dan perkataan yang baik bukanlah perkara yang
mudah. Namun, sebagai orangtua Anda bisa menyampaikan kepada anak secara perlahan tentang apa itu humor yang baik dan yang tidak baik.
Pertama sampaikan kepada anak tentang manfaat humor. Pertemuan keluarga
adalah waktu yang tepat untuk menikmati humor bersama. Mulai dari kakek, nenek,
bibi, paman dan saudara yang lain ada di sana. Ajaklah anak Anda untuk mulai
berbagi cerita lucu atau lelucon di hadapan anggota keluarga. Pastikan bahwa dia
menyampaikan hal yang tidak menyinggung siapapun atau mengucapkan kata-kata yang
tidak baik. Setelah itu, yakinkan anak Anda bahwa lelucon yang dia sampaikan mampu mempererat koneksinya dengan orang lain.
Kedua, ajarkan anak tentang tertawa berdasarkan Alkitab. Tuhanlah yang menciptakan tawa; pada kenyataannya, humor dan sukacita banyak kali disebutkan di sepanjang Alkitab.
Ketiga, tunjukkan tentang jenis humor yang baik kepada anak. Ada banyak film komedi atau program televisi untuk ditonton. Untuk
itu, pilihlah tontonan hiburan lucu yang baik untuk ditonton bersama anak Anda yang lucu tersebut. Komedi rohani Tim Hawkins mungkin bisa jadi pilihan.
Sama seperti
ada momen bercanda di kelas atau di rumah, setiap koleksi buku yang dibaca anak
juga harusnya mengandung humor yang baik. Pertimbangkanlah untuk mengoleksi buku-buku humor anak; mulai dari buku bergambar atau teka teki.
Buku-buku ini
juga nantinya bisa berguna sebagai hadiah, mainan, atau bahan cerita saat
kumpul bersama keluarga. Ajaklah anak untuk menyampaikan lelucon yang dia dapatkan dari buku-buku yang sudah dia baca.
Bagi Anda yang
memang memiliki tipe anak yang suka bercanda dan humoris, ada baiknya mengarahkan
dia untuk mengembangkan bakat tersebut sebagai anugerah dari Tuhan. Ingatkan dia
untuk bisa menempatkan lelucon yang dia sampaikan sesuai dengan situasi yang
ada. Bahkan bakat itu bisa mereka pakai untuk membuat dunia menjadi tempat yang
damai, satu sama lain solid dan lebih baik. Beri mereka hadiah saat mereka
berhasil membuat semua yang ada disekitarnya tertawa bahagia.
Ingatlah bahwa
anak yang memiliki selera humor bukanlah sebuah kesalahan, karena itu bisa saja
adalah karunia yang Tuhan berikan. Karena menghibur orang lain juga adalah
sebuah pekerjaan mulia. “Layanilah
seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap
orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.” (1 Petrus 4 : 10)