'Pohon' Baik dan Buruk
Sumber: Pinterest/Campfiresmell.tumblr.com

Kata Alkitab / 12 November 2015

Kalangan Sendiri

'Pohon' Baik dan Buruk

Theresia Karo Karo Official Writer
6106

Satu hari, ada seorang tua yang bijaksana berjalan di hutan bersama seorang anak muda yang dikenal tidak bertanggung jawab dan keras kepala. Dalam perjalanan keduanya menemukan sebuah pohon. 

Mereka kemudian menghentikan langkahnya. “Cabutlah pohon itu”, ungkap orang tua tersebut sambil menunjuk sebuah pohon kecil. Mendengar itu, pemuda tadi membungkuk dan cukup dengan dua jari dia sudah bisa mencabutnya.

Kembali berjalan lebih jauh, orang tua itu berhenti lagi di depan sebuah pohon yang agak besar. “Coba cabut pohon ini,” katanya lagi. Mendengar itu, pemuda itu kembali menuruti perintahnya. Dengan kedua tangannya, pemuda tadi memberikan usaha yang lebih besar dan berhasil mencabut pohon yang agak besar itu. 

Berjalan lagi, mereka kemudian berhenti di depan sebuah pohon yang sangat besar. Orang tua tadi kembali memberi perintah yang sama, “Sekarang, cabutlah pohon ini!” 

“Wah, itu tidak mungkin! Aku tidak dapat mencabut pohon sebesar ini. Untuk memindahkannya saja diperlukan sebuah buldoser,” protes pemuda tersebut. 

Orang tua tersebut kemudian menjawab, “kamu benar sekali. Kebiasaan, entah baik ataupun buruk, sama seperti pohon-pohon itu. Kebiasaan yang belum berakar dalam seperti pohon yang masih sangat kecil, dapat dicabut dengan sangat mudah. Kebiasaan yang akarnya mulai mendalam seperti pohon yang sudah agak besar; untuk mencabutnya diperlukan usaha dan tenaga yang kuat. Kebiasaan yang sudah sangat lama telah berakar sangat dalam, sehingga orang itu sendiri tidak bisa lagi mencabutnya,” paparnya.

“Jagalah dirimu, agar kebiasaan yang sedang engkau tanamkan adalah kebiasaan-kebiasaan baik,” lanjutnya menasihati pemuda tersebut. 

Hal yang  sama juga berlaku pada masing-masing kita. Perhatikan kembali, apakah ada kebiasaan buruk, yang meski kecil tertanam dalam hati kita? Atau ‘pohon’ kebiasaan buruk ini sudah agak besar? Atau, bahkan ‘pohon’ kebiasaan buruk ini sudah tumbuh besar dan berakar sangat dalam di hati kita masing-masing?

Bila kita menemukannya, segera cari penyelesaian atas kebiasaan buruk kita. Terutama dengan berdoa kepada Tuhan yang merupakan sumber pengharapan. Atau bila Anda tidak bisa menyelesaikannya sendiri, jangan segan untuk bisa meminta bantuan pada orang yang kita percayai dan mampu membantu Anda menyelesaikan masalah. 

Jangan biarkan perilaku buruk itu ‘berakar’ dan bertumbuh besar dalam diri kita. Sebaliknya, rawatlah perilaku baik agar berakar dan bertumbuh besar dalam hati setiap kita. Minta hikmat Tuhan untuk bisa bebas dari belenggu yang menyengsarakan kita.

Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi. Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga dari pada permata; apapun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya. Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan. Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata. Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.” (Amsal 3:12-18)

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.

Sumber : Intisari-online/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami