Mason Wartman: Keluar dari Wallstreet Untuk Jualan Pizza
Sumber: Magazine.babson.edu

Profile / 3 November 2015

Kalangan Sendiri

Mason Wartman: Keluar dari Wallstreet Untuk Jualan Pizza

Theresia Karo Karo Official Writer
5641

Bekerja di perusahaan besar dengan gaji yang tinggi ternyata bukan jaminan kebahagiaan bagi sebagian orang. Mason Wartman merupakan seorang pemuda yang sempat bekerja di Wallstreet. Dan keputusannya untuk keluar dari pekerjaan ini didorong oleh tekadnya untuk berkontribusi dalam membantu para tunawisma. 

Namun sebelum berhenti dari pekerjaannya, Wartman  terlebih dulu mencoba-coba untuk berjualan pizza selama beberapa bulan di gerai pizza yang dinamakan Rosa’s Fresh Pizza. “Untuk meninggalkan zona nyaman saya, saya harus menguraikan tujuan dasar untuk diriku sendiri. Karena saya selalu ingin memiliki bisnis sendiri dan saya pikir saya telah mengembangkan dasar bagi konsep sukses dalam Rosa,” ungkapnya seperti yang dilansir dari Businessinsider.co.id (13/3). 

Pada awalnya, banyak dari teman dan orang terdekatnya yang heran dan mencibirnya akibat keputusannya tersebut. Kesan ini terbilang wajar, sebab kita jarang melihat seseorang bersedia keluar pekerjaan mapan dengan gaji puluhan juta untuk berjualan pizza seharga USD 1. 

Bagi sebagian orang mungkin akan menyayangkan keputusannya ini, namun tidak demikian dengan pria asal Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat ini. Wartman justru lebih menikmati usaha barunya. 

Ide brillian ini pertama kali muncul dari pelanggannya sendiri. Saat itu, seorang pembeli berkunjung ke tokonya dan berniat untuk membayar sepotong pizza untuk diberikan bagi tunawisma yang berada di sekitar tempatnya berjualan. Dari situlah, Wartman kemudian mengajak pelanggannya beramal dengan membayar lebih untuk menyalurkan pizza pada tunawisma. 

Strategi 'pay it forward' ini dibuatnya dengan unik dan kreatif. Wartman selalu mengajak pembeli untuk membelikan orang tunawisma satu potong pizza. Jika pelanggan tersebut menyetujuinya, maka pelanggan akan menempelkan sebuah kertas kecil (post it) yang berisi pesan atau harapan pada dinding gerai miliknya

Niat baiknya ini ternyata turut berdampak positif terhadap bisnis yang dibangunnya. Rosa’s Fresh Pizza sukses diminati pelanggan. Wartman menuturkan bahwa ada sekitar 30-40 pizza, yang setiap hari dibagikan pada para gelandangan. Seluruhan pendapatan yang diperolehnya dari metode 'pay it forward pizza' mencapai 10 persen penghasilan total Rosa’s Fresh Pizza.

Dari awal pendiriannya sampai saat ini, diperkirakan gerai pizza miliknya telah memberikan 8400 potong pizza gratis pada tunawisma pada tahun 2013. Selain kesuksesannya, banyak orang yang salut dengan caranya mengelola usaha yang dibangunnya. Sebab Rosa’s Fresh Pizza bukan sekedar bicara tentang jual-beli pizza, namun menginspirasi orang lain untuk berbagi pada mereka yang membutuhkan. Atas usahanya ini, Wartman juga sering diajak untuk mengisi acara talk show, baik di televisi maupun radio. 

Metode ‘traktir’ yang dijalankannya tidak hanya menjadi kesuksesan dari sisi finansial namun juga kesuksesan misi sosial. Atas ide kreatifnya, banyak tunawisma yang berterimakasih. Sebab bagi orang yang mampu, hal ini mungkin dianggap biasa, namun berbeda bagi para gelandangan. Karena mereka bisa menikmati sepotong pizza yang membantu mereka keluar dari kelaparan menyiksa. 

Selain itu, sosoknya juga mengajarkan kita bahwa keluar pekerjaan mapan tidak selalu berarti gagal. Pada banyak kasus, hal ini justru membuka peluang baru untuk di eksplor. Saat kita tahu apa yang kita lakukan, fokus, dan tekun, kita akan menemukan jalan untuk kesuksesan. 

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.

Sumber : Businessinsider/Maxmanroe.com
Halaman :
1

Ikuti Kami