Halloween kali ini, ‘Great Church of Lucifer' di Houston, Texas, membuka gerejanya untuk umum selama tiga hari, dari tanggal 30 Oktober - 1 November 2015. Beranggotakan sekitar 30 orang, pihaknya tengah bersiap untuk menampilkan filosofi yang mendasari keyakinan mereka.
Pendiri GCOL Jacob mengungkapkan bahwa, dirinya berjanji untuk menawarkan ‘pengalaman gereja’ yang berbeda. Dalam situsnya, para Luciferians mengungkapkan bahwa mereka hanya sekumpulan jiwa yang berusaha memahami hidup dalam kerangka Luciferianism.
Sedangkan, Co-President GCOL, Michael Ford mengatakan bahwa orang-orang sering kali salah paham dan menyebut pihaknya sebagai kelompok penyembah setan. Namun dirinya membantah hal tersebut. Menurutnya, Luciferians tidak menyembah setan.
Akan tetapi, hal ini bukan tanpa alasan. Sebab menurut pengamatan oleh Church Experience, sebuah gereja di Amerika Serikat, kebanyakan simbol yang digunakan GCOL merupakan lambang setanisme. Mulai dari makhluk bertanduk, malaikat yang jatuh, hewan bersayap dengan kuku serta kepala kambing bertanduk panjang.
Sementara itu, pelayanan setempat mengatakan bahwa mereka akan mencoba untuk memahami keyakinan para Luciferians dan sambil tetap membantu mereka menemukan jalan yang benar. Peran gereja adalah untuk bisa menjangkau Luciferians dengan kebenaran dan cinta.
Melansir dari CBN News (28/10) Pendeta Mark Estep dari Spring Baptist Church mengungkapkan bahwa, “Mereka ingin menghidupkan sebuah cahaya batin, tapi saya percaya mereka menyembah setan.”
Walaupun begitu, dia juga sadar bahwa dia tidak bisa memaksa seseorang pada keselamatan. “Kita memang tidak bisa memaksa seseorang pada keselamatan, tapi Anda bisa menunjukkan kasih dari kepercayaan kita dalam Roh Kudus” kata pendeta Estep
Bukan hanya pendeta Estep, banyak gereja lain yang percaya bahwa GCOL adalah penyembah setan, termasuk Pdt Andy Sytsma dari Spring's Presbyterian-based New Life Christian Reformed Church.
“Kami tahu mereka tulus dalam keyakinan mereka. Tetapi sebagai seorang Kristiani, saya berpikiran bahwa mereka sungguh-sungguh salah dengan apa yang mereka percayai,” kata Sytsma.
“Kami tidak takut dengan mereka, tapi yang kami takutkan adalah apa yang Alkitab katakan tentang bagaimana Tuhan akan menangani orang-orang yang mengikuti keyakinan seperti itu,” ungkapnya.
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.