5 Perusahaan Sukses yang 'Lahir' dari Ide Sederhana
Sumber: Google

Entrepreneurship / 28 October 2015

Kalangan Sendiri

5 Perusahaan Sukses yang 'Lahir' dari Ide Sederhana

Theresia Karo Karo Official Writer
9191

Selain modal, ide adalah salah satu kebutuhan utama dalam mendirikan sebuah usaha. Tidak harus ribet untuk menemukan ide baru, karena ide sederhana yang dicoret-coret di catatan sekalipun bisa menjadi awal dari sebuah perusahaan sukses. Namun untuk mencapainya, dibutuhkan komitmen agar bisnis Anda bisa bertahan dan berkembang. 

Mengutip dari Liputan6.com, berikut lima perusahaan sukses yang berawal dari ide sederhana: 

1. Cheekd

Selama 15 tahun berkarir sebagai arsitek, tidak menghalangi Lori Cheek mencoba hal baru. Pendiri dan bos dari Cheekd.com ini menantang dirinya masuk dalam dunia teknologi. 

Selama mengumpulkan modal dari berbagai usaha yang dilakukan, Lori juga berhasil menjalin hubungan yang baik dengan banyak orang baru. Inilah yang menjadi awal terbentuknya Cheek’d. 

The New York Times bahkan menyebutnya sebagai aplikasi kencan masa depan. Karena bukan sekedar virtual, Cheek’d juga menghubungkan orang secara langsung lewat aplikasinya. 

2. Air Ad Promotions

Pada tahun 1989, Marty Buckhlot sedang membaca majalah Entrepreneur. Di saat yang sama, terlintas dipikirannya untuk membuat perusahaan iklan dengan media balon udara. Akhirnya ide ini direalisasikannya menjadi usaha. 

Saat memulainya, keuangan bisnis ini tidak begitu baik, bahkan hutang juga menumpuk. Buckholt pun hanya punya tabungan kurang dari US$ 3 ribu di rekeningnya. Namun, kerja kerasnya berhasil membalikkan keadaan. Pada tahun pertamanya, Air Ad Promotions meraih pendapatan US$ 100 ribu. 

3. Fundrise

“Mengapa orang tidak bisa berinvestasi di real estate?” Pertanyaan sederhana inilah yang mempelopori ‘lahirnya’ Fundrise. Para pendirinya memiliki ide untuk mengubah bangunan terbengkalai menjadi sebuah restoran dan ruang retail dan tantangan tersulitnya adalah mencari modal. 

Karena proyek ini dianggap terlalu berisiko, bank tidak memberi kesempatan untuk para pendiri Fundrise. Namun berkat kegigihannya, mereka berhasil mendapatkan validasi dari masyarakat sekitar bagunan terbengkalai.

Dan di tahun pertamanya, Fundrise berhasil mendapat keuntungan sebesar US$ 12 ribu dan terus berkembang. Tahun 2014, suntikan dana sebesar US$ 35 juta datang dari sebuah perusahaan teknologi di China. Kini Fundraise telah beranggotakan 50 ribu orang yang juga berinvestasi di 55 proyek di Amerika Serikat.

4. Underdog

Salah satu pendirinya, Josh Goldstein bertekad membuat bisnisnya sebagai tempat untuk menemukan bakat. Ide sederhana ini muncul pada tahun 2014. Berbekal pengalamannya dalam berbisnis, ide sederhana ini kini berhasil meraih pendapatan US$ 500 ribu setahun. Tidak berhenti di situ, Underdog juga bekerja bagi 120 start up di New York, AS. Goldstein dan tim-nya bahkan kewalahan dalam melayani para kliennya. 

5. Le Club Des Douze

“Bisnis itu pada dasarnya hanya sebuah ide. Saya memulainya dan yakin dengan arah yang saya ambil,” kata Alex Rizos. 

Dia memulai bisnisnya sebagai kurator 12 produk busana pria untuk disalurkan pada pengecer online. Modal didapatnya dari kantong sendiri. Dalam waktu satu tahun, Rizos berhasil mendapatkan US$ 8 ribu, walau hanya menyumbang 10 persen dari penghasilannya.

Bisnis yang dibangun sejak 3,5 tahun lalu ini, sekarang telah menghasilkan lebih dari US$ 100 ribu. Saat ini, Le Club Des Douze juga telah menjalin kerja sama dengan ratusan merek independen. 

“Memiliki visi saja tidak cukup. Anda harus memiliki dorongan dan rencana aksi supaya ide tersebut menjadi bisnis yang menguntungkan,” ujar Rizos. 

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.

Sumber : Liputan6/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami