Tidak ada yang bisa menjamin bahwa pernikahan akan selamanya bahagia. Namun, tidak ada salahnya bila kita berharap dapat menjalani pernikahan yang harmonis. Sebab bagaimanapun juga, kebahagiaan pernikahan ditentukan oleh keduanya dalam menyikapi masalah.
Bila penasaran dengan kehidupan tahun pertama pernikahan, berikut tujuh hal yang mungkin terjadi:
‘Kapan punya anak?’
Saat kumpul keluarga, keduanya mungkin sudah hapal dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan dilontarkan. Yakni, ‘kapan punya momongan?’ Semakin sering pertanyaan ini muncul, kemungkinan pasangan akan mengalami tekanan yang semakin besar.
Melihat ‘hal baru’ dari pasangan
Saat masih berstatus sebagai kekasih, jaga image biasanya masih menjadi hal yang biasa dilakukan keduanya. Tapi beda situasinya saat sudah setahun menikah dan tinggal bersama. Orang akan lebih bebas dalam mengekspresikan diri. Jadi jangan terlalu kaget saat Anda melihat ‘hal-hal baru’ dari pasangan. Mungkin ini ‘kejutan’ dari dia untuk Anda.
Terlalu nyaman
Sebagian besar mereka yang sudah menikah akan merasa sangat nyaman. Bisa jadi ini karena mereka telah melihat pasangan ‘apa adanya’. Karena terlalu nyaman, salah satu mungkin santai saat menunjukkan kebiasaan buruknya di depan pasangan. Misalnya, sembarang memakai sikat gigi, meninggalkan pakaian kotor di lantai, atau hal semacamnya.
Lebih toleran
Sebelum menikah, sebagian besar orang akan berpikir idealis demi mewujudkan pernikahan impiannya. Tapi rencana ini bisa saja berubah. Setelah menjalani kehidupan bersama pasangan, banyak orang yang akhirnya menjadi lebih toleran dalam pernikahannya.
Pekerjaan rumah tangga dan seks
Dua hal ini ternyata saling berhubungan. Istri akan lebih merasa dihargai saat suami bersedia mengerjakan pekerjaan rumah tangga bersama-sama. Dan salah satu penghargaan yang dilakukan oleh istri adalah dengan memberikan kepuasan seks pada suami.
Susahnya memadukan hobi
Setiap orang biasanya memiliki hobi yang bebeda. Sehingga untuk memadukan hobi Anda dan pasangan tentu sangat sulit. Dari pada pusing dengan ini, akan lebih baik bila keduanya saling sepakat untuk memiliki waktu menjalankan hobi masing-masing.
Kelangkaan ‘me time’
Setelah menikah, ‘me time’ tentu makin sulit dilakukan. Namun, saat keduanya menyadari betapa penting menghargai ‘waktu untuk sendiri’ ini, maka tidak akan ada masalah.
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.