Presiden Joko Widodo resmi membuka kegiatan Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional tingkat nasional ke-XI, di Stadion Mandala Karang Panjang, Ambon, Maluku, pada Selasa malam (6/10). Tahun ini panitia Pesparawi mengusung tema, ‘Sungguh baik dan indahnya hidup dalam persaudaraan yang rukun’.
Pada perhelatan ini, juga hadir sejumlah Menteri, seperti Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan; serta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Selain itu, sejumlah anggota DPR/MPR RI bersama Gubernur, Bupati, dan Wali kota dari berbagai daerah juga dilaporkan turut hadir dalam pesta paduan suara ini.
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa kegiatan ini hendaknya bukan sekedar pesta paduan suara, namun juga dimanfaatkan sebagai pesta yang membawa pesan damai bagi masyarakat Indonesia.
“Saya ucapkan selamat kepada seluruh peserta Pesparawi. Kehadiran Anda tidak semata untuk bernyanyi, tapi kehadiran Anda adalah untuk membawa kabar damai, kabar persaudaraan dan kabar persatuan Indonesia,” ujarnya melansir dari Kompas.com (7/10).
Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga kembali mengingatkan pentingnya komitmen dan kesadaran masyarakat sebagai bangsa dalam menciptakan persaudaraan yang rukun. “Hidup harus seperti pohon yang berbuah dan mempunyai biji. Buah tersebut adalah komitmen untuk selalu ingat jati diri kita sebagai anak bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika. Dengan kesadaran itulah kita dapat mengingat bahwa kita adalah bersaudara bahwa kita lahir dari rahim ibu pertiwi,” paparnya.
Menurut orang nomor satu di Indonesia ini, keberagaman masyarakat ibarat paduan suara. Sebab di dalamnya ada perpaduan orang-orang dengan suara alto, bas, sopran, dan tenor. Paduan suara menunjukkan bahwa meskipun berbeda, semua elemen yang bernyanyi bersamaan menghasilkan harmoni yang indah.
“Keindahan bukan karena menyanyi dengan nada yang sama, tapi keindahan justru terletak dari keragaman dalam harmoni. Ketika keragaman menjadi harmoni dan kesatuan maka hasilnya adalah kekuatan tanpa batas,” ujar Presiden Jokowi.
Acara peresmian ini turut dimeriahkan oleh sejumlah pelajar yang menarikan tari kolosal Siwalima Alewa, kelompok paduan suara dan lainnya. Pesparawi sendiri diikuti oleh kontingen dari 34 provinsi seluruh Indonesia dan akan berlangsung hingga tanggal 12 Oktober mendatang.