Mewakili Indonesia, sejumlah seniman dan musisi tanah air beraksi di ajang Museums Uferfest atau Festival Tepi Sungai di Frankfurt, Jerman dari tanggal 28-30 Agustus 2015. Sambutan meriah dari para pengunjung terlihat dari ratusan warga setempat yang berkumpul di depan panggung Indonesia. Mereka menantikan karya apik paduan seni tradisional dan musik modern.
Salah satu wakil yang turut merepresentasikan Indonesia adalah penyanyi rap Joshua Matulessy yang akrab disapa J-Flow. Dilansir dari Antaranews J-Flow mengungkapkan bahwa pemerintah perlu menetapkan standar baru misi kesenian dan kebudayaan Indonesia ke luar Negeri.
Ditemui usai acara penutupan Museums Uferfest kemarin (30/8), pria berusia 35 tahun ini meminta agar penampilan para seniman dan musisi Indonesia seimbang antara yang tradisional dan modern. Sebab menurutnya, kedua elemen ini memiliki segmen penggemarnya masing-masing. Hal ini dibuktikan dengan penampilan seniman tradisional dan modern yang sukses merebut atensi masyarakat Jerman.
J-Flow juga menjelaskan bahwa audiens yang mencari sisi tradisional Indonesia mendapatkannya dari grup musik Kua Etnika, Gandrung Banyuwangi, dan musisi jazz Dwiki Dharmawan. Sedangkan penampilan penyanyi Dira Sugandi, Bonita, dan Mian Tiara memuaskan audiens yang ingin melihat Indonesia di masa kini.
"Sementara yang mau melihat Indonesia masa depan bisa melihat dari panggung hip hop saya. Ini formula paling pas, harus menunjukkan dua sisi, yang tradisional dan yang menatap ke depan, Indonesia kekinian,” ungkap J-Flow.
Dalam aksinya di panggung Museums Uferfest, pria kelahiran 8 April 1980 ini turut pula membawa bendera merah putih. Hal ini dianggapnya sebagai perwujudan tekad untuk lebih mempopulerkan Indonesia dalam kancah internasional.
"Meskipun musik saya adalah musik modern yang bukan asli Indonesia tetapi dalam setiap penampilan saya di luar negeri, saya akan katakan bahwa saya seratus persen orang Indonesia dan bangga menjadi orang Indonesia,” tegas J-Flow.
Sepanjang tahun 2015, Indonesia memanfaatkan berbagai acara seni-budaya di Jerman sebagai jalan untuk memperkenalkan diri sebelum Oktober nanti tampil sebagai Guest of Honor di Frankfurt Book Fair 2015. Setelah membawa rombongan sastrawan ke Leipzig Book Fair, Maret lalu, kali ini Komite Nasional Indonesia untuk FBF 2015 yang diketuai Goenawan Mohamad mengirimkan tim seniman untuk menjadi Tamu Utama di Museums Uferfest.