Nadiem Makarim, CEO GO-JEK yang Ternyata Berjiwa Nasionalis Tinggi
Sumber: http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20

Profile / 21 July 2015

Kalangan Sendiri

Nadiem Makarim, CEO GO-JEK yang Ternyata Berjiwa Nasionalis Tinggi

Theresia Karo Karo Official Writer
8709
Terlepas dari gesekan sosial yang sempat terjadi di kalangan pengendara ojek. GO-JEK bisa dikatakan berhasil dalam meningkatkan taraf angkutan sepeda motor ini. Asuransi, kemudahan, dan tarif yang ramah dengan dompet tanpa ribet tawar-menawar adalah sekian dari beberapa keuntungan yang diterima pelanggan GO-JEK.

Adalah Nadiem Makarim, sebagai founder sekaligus CEO dari layanan GO-JEK. Berawal dari pengalamannya sebagai pelanggan setia ojek, pria kelahiran 4 Juli 1984 ini meluncurkan GO-JEK pertama kali guna memudahkan tukang ojek dan pelanggannya untuk bertransaksi. Hal ini dilakukannya untuk menjawab keluhan yang sering didengarnya dari tukang ojek, soal sulitnya mencari pelanggan.

Sekilas melihat latar belakang keluarganya, Nadiem mengaku bahwa hanya dirinya yang bergerak di bidang entrepreneurship. Ayahnya yang berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah berprofesi sebagai pengacara, sementara ibu dari Pasuruan, Jawa Timur bekerja di bidang non-profit.

Meskipun begitu, kedua orang tuanya tetap mendukung dan mengerti pasion Nadiem. Hanya satu hal yang menjadi syarat, yakni menjadi sumbangsih bagi masyarakat Indonesia. Jiwa nasionalis yang melekat di orang tuanya pula lah yang menciptakan pasion Nadiem begitu besar
bagi Indonesia.

Dilansir dari Beritasatu, Nadiem mengungkapkan bahwa ide ini hadir untuk menjawab kebutuhan. “GO-JEK, saya bikin karena enggak ada yang bikin. Jadi, kebanyakan ide yang berhasil datangnya dari kebutuhan. Tim founder GO-JEK membuat GO-JEK berdasarkan kebutuhan,” jelasnya.
 
Lulusan Harvard Business School ini sudah tidak asing lagi dengan industri teknologi. Sebelumnya, Nadiem sempat menjabat sebagai co-founder dan Managing Director Zalora Indonesia. Berbekal pengalaman inilah, akhirnya pria kelahiran Pekalongan ini meluncurkan GO-JEK pada tahun 2011.

Sebelum berbentuk aplikasi seperti saat ini, dulunya GO-JEK masih sekedar layanan call-center. Jeli melihat pasar smartphone yang semakin berkembang, Nadiem tidak mau ketinggalan. Dia kemudian menyiapkan aplikasi untuk ponsel pintar yang berbasis IOS dan Android untuk semakin memudahkan transaksi pelanggan dengan tukang ojek.

Ternyata reaksi masyarakat cukup positif. Sejak saat itu, GO-JEK langsung mendapat tempat bagi warga Jakarta sebagai transportasi andalan. Hal ini terbukti dengan lebih dari 10.000 tukang ojek yang bergabung dalam jaringan GO-JEK.

Nadiem juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak membutuhkan waktu lama untuk mengajak para tukang ojek ini bergabung. Menurutnya, para pengojek sadar akan keuntungan setelah bergabung dengan GO-JEK. Selain itu, targetnya juga bukan sekedar keuntungan bisnis namun juga menggerakkan misi sosial. Yakni meningkatkan pendapatan tukang ojek dan menciptakan lapangan kerja yang menjanjikan.

Untuk pembagian keuntungan, 20 persen dari ongkos akan disetorkan kepada GO-JEK sedangkan 80 persennya masuk ke kantong tukang ojek itu sendiri. Selain itu, pihaknya juga menyediakan asuransi bagi para pengendara dan penumpang. Dan persyaratan untuk menjadi pengendara GO-JEK juga tidak muluk-muluk. Kemudahan ini pula yang menyebabkan sekitar 200 orang setiap hari melamar sebagai pengendara GO-JEK.

Disamping itu, karya anak bangsa ini juga tidak hanya bergerak di bidang transportasi, GO-JEK kini menyediakan layanan lainnya. Diantaranya adalah pengantaran barang, pembelian makanan, dan berbelanja.

Atas inovasinya, berbagai penghargaan telah mengapresiasi karyanya. Sebut saja penghargaan dari Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI), Wirausaha Kreatif di acara Anugerah Seputar Indonesia 2015, ICS Award 2015 sebagai Best Mobile Apps, hingga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri.

Walaupun seumur hidup Nadiem lebih sering sekolah di luar negeri, namun dia tidak lupa untuk kembali dan membagi ilmunya di Indonesia. Kecintaan terhadap bangsanya dan petuah dari orang tua menjadi pegangan baginya
untuk memberi sumbangsih bagi masyarakat Indonesia.

Sumber : Berbagai sumber by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami