Kalangan Sendiri
-
Share:
Rio Haryanto Juara di GP2 Series Austria
Theresia Karo Karo Official Writer
5371
Bendera merah putih berkibar di turnamen GP2 Series di sirkuit Red Bull, Austria pada Minggu (21/6) kemarin. Pembalap muda Indonesia, Rio Haryanto berhasil meraih podium pertama setelah finish pada balapan kedua (sprint race).
Dengan catatan waktu 35:37.944 detik, pria kelahiran Solo ini menjadi juara dan mengalahkan dua rival terkuatnya, Stoffel Vandoorne dan Alexander Rossi. Sebelumnya, pada babak feature race, Rio menempati peringkat ketujuh dan pada babak kualifikasi, dirinya menduduki peringkat kelima.
“Kunci kemenangan kali ini ada pada start saya yang berlangsung dengan baik. Meski demikian, balapan masih tersisa 28 lap. Saya mencoba membangun jarak di depan, namun cukup sulit karena mobil di belakang yang berjarak kurang dari satu detik selalu menggunakan DRS. Saya harus mengemudi sebaik mungkin dengan menghindari kesalahan di bawah tekanan yang besar,” ungkap Rio, setelah balapan.
Sejauh ini Rio bersama tim EQ8 Caterham Racing, telah menambah 21 poin dari turnamen sebelumnya yang sempat gagal. Pada klasemen umum, Rio berada di peringkat ketiga dengan total 70 poin. Sedangkan Vandoorne memimpin dengan 155 poin dan diikuti dengan Rossi 78 poin, menempati peringkat kedua.
Saat turnamen bergengsi ini digelar di Bahrain pada April lalu, Rio juga berhasil merebut dua podium, yakni di sprint race dan posisi kedua pada feature race. Meskipun begitu, dirinya sempat gagal di GP2 Monaco. Inilah yang menyebabkan Rio harus puas dengan peringkat ketiga di klasemen umum.
Sebagai pembalap pertama asal Indonesia yang bisa bertanding di level GP2, Rio optimis untuk masuk dalam lima besar klasemen umum pada tahun ini. Tidak hanya itu, tahun depan dirinya juga bertekad untuk naik level ke turnamen Formula One mewakili Asia.
Sumber : Kompas/Tempo.co by tk
Dengan catatan waktu 35:37.944 detik, pria kelahiran Solo ini menjadi juara dan mengalahkan dua rival terkuatnya, Stoffel Vandoorne dan Alexander Rossi. Sebelumnya, pada babak feature race, Rio menempati peringkat ketujuh dan pada babak kualifikasi, dirinya menduduki peringkat kelima.
“Kunci kemenangan kali ini ada pada start saya yang berlangsung dengan baik. Meski demikian, balapan masih tersisa 28 lap. Saya mencoba membangun jarak di depan, namun cukup sulit karena mobil di belakang yang berjarak kurang dari satu detik selalu menggunakan DRS. Saya harus mengemudi sebaik mungkin dengan menghindari kesalahan di bawah tekanan yang besar,” ungkap Rio, setelah balapan.
Sejauh ini Rio bersama tim EQ8 Caterham Racing, telah menambah 21 poin dari turnamen sebelumnya yang sempat gagal. Pada klasemen umum, Rio berada di peringkat ketiga dengan total 70 poin. Sedangkan Vandoorne memimpin dengan 155 poin dan diikuti dengan Rossi 78 poin, menempati peringkat kedua.
Saat turnamen bergengsi ini digelar di Bahrain pada April lalu, Rio juga berhasil merebut dua podium, yakni di sprint race dan posisi kedua pada feature race. Meskipun begitu, dirinya sempat gagal di GP2 Monaco. Inilah yang menyebabkan Rio harus puas dengan peringkat ketiga di klasemen umum.
Sebagai pembalap pertama asal Indonesia yang bisa bertanding di level GP2, Rio optimis untuk masuk dalam lima besar klasemen umum pada tahun ini. Tidak hanya itu, tahun depan dirinya juga bertekad untuk naik level ke turnamen Formula One mewakili Asia.
