“Suka atau tidak, setan itu nyata. Mereka bukan sekedar isapan jempol belaka ataupun sebuah imajinasi. Mereka bukanlah sebuah mainan ataupun sesuatu yang dapat dimainkan. Setan itu nyata. Yesus sendiri pernah menghadapi Setan. Pada awalnya, setan mempengaruhi sepertiga malaikat kerajaan surga untuk memberontak. Mereka adalah roh tanpa tubuh yang ingin mengambil manusia,” kata Pat dalam acaranya 700 Club.
Charlie Charlie Challenge adalah sebuah permainan pemanggilan arwah (seperti Jelangkung - di Indonesia) dengan menggunakan dua pensil yang disilangkan diatas garis sebuah kertas yang memuat tulisan Ya dan Tidak. Lalu setiap orang memanggil nama Charlie Charlie, dan pensil itupun akan bergerak sendiri ke arah tulisan Ya atau Tidak. Nama Charlie Charlie sendiri diklaim sebagai arwah dari Meksiko. Mayoritas yang memainkannya adalah anak-anak dan remaja.
“Dan untuk anak-anak kecil yang memainkan ini dan berpikir bahwa memanggil arwah adalah sebuah tindakan yang keren, perlu mereka tahu bahwa ini tidaklah keren! Saya tahu apa yang Alkitab katakan tentang itu (pemanggilan arwah), saya mau katakan pada anda semua, setan itu nyata, mereka ingin menghancurkan manusia,” tambah penginjil berusia 85 tahun ini.
Permainan yang saat ini mengundang berbagai tanggapan beragam, hadir di media sosial dengan hashtag #CharlieCharlieChallenge. Permainan ini diduga diadopsi dari negara-negara berbahasa Spanyol, dikenal dengan sebutan Juego de la Lapicera (Game On The Pens). Para pecinta film mengaitkannya dengan papan pemanggil arwah di film horror Ouija dan juga diduga sebagai bagian promosi dari film supernatural The Gallows.