Kalangan Sendiri
-
Share:
Paus Fransiskus Nobatkan Dua Santa Pertama dari Palestina
Theresia Karo Karo Official Writer
4454
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus menobatkan dua biarawati asal Palestina menjadi orang suci di era modern. Penahbisan Marie Alphonsine Ghattas dan Mariam Baouardy berlangsung di Vatikan bersamaan dengan penobatan dua santo lainnya, pada hari Minggu (17/5) kemarin.
Acara ini turut dihadiri oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas, bersama sekitar 2.000 warga Kristen Palestina yang berkumpul di halaman Gereja Santo Petrus di Roma sambil berdoa dan bernyanyi untuk merayakan peristiwa bersejarah ini.
Penobatan orang suci ini dilakukan Vatikan karena selama hidup kedua Santa telah membuktikan kasih Tuhan dengan cara luar biasa. Menurut Paus Fransiskus, Santa Mariam telah membimbing orang lain ke jalan terang, meskipun dirinya tergolong orang yang miskin dan tidak berpendidikan.
“Dia juga mampu memberi penjelasan teologis dengan amat jelas, buah dari hubungan yang erat dengan Roh Kudus. Kedekatannya dengan Roh Kudus juga melahirkan titik temu dalam pertemuan dan persekutuan dengan dunia Islam,” ungkap Paus Fransiskus, berdasarkan laporan dari CNN.
Hal serupa juga dilakukan Santa Marie Alphonsine, yang semasa hidupnya telah memperlihatkan bagaimana cara memancarkan kasih Tuhan serta menjadi saksi dalam kelemahlembutan dan kesatuan. “Dia menunjukkan pada kita pentingnya untuk bertanggung jawab satu sama lain dan saling melayani satu sama lain,” tutur Paus Fransiskus.
Penobatan ini dianggap Father Jamal Khader, Latin Patriach dari Yerusalem sebagai cahaya dalam terowongan yang gelap. Mengingat keadaan Timur Tengah yang sedang dilanda kekerasan dan konflik berkepanjangan. “Kami merayakan kehidupan dua orang suci yang bekerja dengan rendah hati untuk semua orang dan yang terbukti sebagai pengikut sejati Yesus Kristus,” tuturnya.
Sebelumnya, satu hari menjelang penahbisan orang suci tersebut, Paus Fransiskus juga sempat bertemu dengan Mahmoud Abbas dan menyerahkan simbol malaikat perdamaian. Dan beberapa hari sebelumnya, Vatikan juga secara resmi mengakui Palestina sebagai negara.
Sumber : CNN/Tempo.co by tk
Acara ini turut dihadiri oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas, bersama sekitar 2.000 warga Kristen Palestina yang berkumpul di halaman Gereja Santo Petrus di Roma sambil berdoa dan bernyanyi untuk merayakan peristiwa bersejarah ini.
Penobatan orang suci ini dilakukan Vatikan karena selama hidup kedua Santa telah membuktikan kasih Tuhan dengan cara luar biasa. Menurut Paus Fransiskus, Santa Mariam telah membimbing orang lain ke jalan terang, meskipun dirinya tergolong orang yang miskin dan tidak berpendidikan.
“Dia juga mampu memberi penjelasan teologis dengan amat jelas, buah dari hubungan yang erat dengan Roh Kudus. Kedekatannya dengan Roh Kudus juga melahirkan titik temu dalam pertemuan dan persekutuan dengan dunia Islam,” ungkap Paus Fransiskus, berdasarkan laporan dari CNN.
Hal serupa juga dilakukan Santa Marie Alphonsine, yang semasa hidupnya telah memperlihatkan bagaimana cara memancarkan kasih Tuhan serta menjadi saksi dalam kelemahlembutan dan kesatuan. “Dia menunjukkan pada kita pentingnya untuk bertanggung jawab satu sama lain dan saling melayani satu sama lain,” tutur Paus Fransiskus.
Penobatan ini dianggap Father Jamal Khader, Latin Patriach dari Yerusalem sebagai cahaya dalam terowongan yang gelap. Mengingat keadaan Timur Tengah yang sedang dilanda kekerasan dan konflik berkepanjangan. “Kami merayakan kehidupan dua orang suci yang bekerja dengan rendah hati untuk semua orang dan yang terbukti sebagai pengikut sejati Yesus Kristus,” tuturnya.
Sebelumnya, satu hari menjelang penahbisan orang suci tersebut, Paus Fransiskus juga sempat bertemu dengan Mahmoud Abbas dan menyerahkan simbol malaikat perdamaian. Dan beberapa hari sebelumnya, Vatikan juga secara resmi mengakui Palestina sebagai negara.
Halaman :
1
Hot Topics
Related Articles
