Isaac Lidsky, Sukses Bangun Usaha Konstruksi di Tengah Kebutaan

Profile / 18 May 2015

Kalangan Sendiri

Isaac Lidsky, Sukses Bangun Usaha Konstruksi di Tengah Kebutaan

Puji Astuti Official Writer
5558

Apa yang akan Anda lakukan jika di saat remaja Anda divonis akan kehilangan penglihatan di masa-masa produktif Anda? Banyak orang pasti akan merasa bahwa harapannya untuk menggapai asa hancur, namun tidak dengan Isaac Lidsky. Pria yang pernah menjadi artis cilik dengan membintangi beberapa iklan sewaktu bayi dan bermain dalam film sitkom "Saved by the Bell: The New Class" saat berusia 13 tahun itu divonis mengidap penyakit genetika retinis pigmentosa yang membuatnya dan tiga kakak perempuannya kehilangan penglihatan secara berlahan-lahan.

Penyakit langka itu membuat ia kehilangan penglihatan secara total ketika ia mencapai usia 25 tahun. Namun karena kecerdasannya ia berhasil dengan gemilang di bangku sekolah dan berhasil masuk ke Harvard di usia 15 tahun. Ketika ia lulus dengan gelar computer science ia membuat aplikasi bersama saudara iparnya, namun dua tahun setelah menciptakan Poindexter yang sekarang bernama [x+1] ia menjadi bosan dan kembali ke bangku kuliah mengejar gelar sarjana hukum di Harvard. Saat itu penglihatannya telah memburuk, namun itu tidak menghentikannya mencapai gelar bergensi itu dan berhasil menjadi pengacara.

Di pertengahan usia 20an, Lidsky mendirikan yayasan Hope for Vision, sebuah organisasi nonprofit yang melakukan penggalangan dana untuk riset tentang penyakit yang menyebabkan kebutaan. Di tahun 2004, tiga hari setelah wisuda ia menikahi Dorothy dengan memegang tongkat penuntun. Dia kemudian membangun karir sebagai pengacara dan berhasil mengatasi tantangan kebutaannya saat berada di ruang pengadilan.

"Saya selalu dianggap remah," demikian ia mengingat masa itu. "Namun itu adalah mimpi yang menjadi nyata."

Ditahun 2011, seorang teman kuliahnya mengajukan ide gila, Zac Merriman mengajaknya untuk membeli sebuah perusahaan bersama-sama. Saat itu istrinya baru saja melahirkan bayi kembar tiga, dan ia harus berada di rumah sakit dengan membawa pekerjaannya yang menumpuk. Dia berpikir bahwa ini adalah waktu yang baik untuk membuat perubahan.

Lidsky dan Merriman akhirnya sepakat membeli sebuah perusahaan konstruksi yang dijual murah di masa resesi saat itu, ODC Construction. Namun mimpinya untuk membangun usaha tidaklah semudah yang ia bayangkan. Ia dan temannya menginvestasikan setiap sen yang mereka miliki dalam perusahaan itu, namun di akhir tahun 2011 perusahaan itu berada di ujung tanduk karena masalah keuangan.

Ibunya akhirnya memberikan tawaran untuk menggunakan uang pensiun yang ia tabung kurang lebih selama 40 tahun. Dengan berat hati Lidsky menerima bantuan ibunya dan langsung menyuntikkan dana segar itu ke rekening perusahaan. Dengan bekerja keras dan bantuan dari Tony Harrtsgrove, mantan konsultan ODC yang kemudian menjadi rekan kerjanya, akhirnya perusahaan itu bisa bangkit dan menghasilkan keuntungan.

"Saya memiliki gambaran mental tentang kebutaan dan batasan yang akan saya alami dan kemampuan saya untuk mencapai sesuatu,"demikian ungkap  Lidsky. "Saya menemukan bahwa gambaran-gambaran mental itulah yang menbatasi secara fisik, bukan kebenaran alami tentang dunia ini."

"Pada waktu yang sama, saya belajar bahwa tanggung jawab terbesar saya dan keterbatasan saya dimulai dan diakhiri oleh saya," tambahnya. "Adalah tanggung jawab saya untuk secara proaktif mengindetifikasi.. halangan dalam perjalanan saya dan untuk mencari solusinya. Tidak ada batasan dalam kemampuan manusia untuk beradaptasi atau imajinasi manusia untuk mencipta. Ada solusi praktis untuk berbagai tantangan yang berbeda. Menjadi tanggung jawab kita untuk menemukannya dan menggunkananya untuk mencapai apa yang kita putuskan ingin kita capai untuk diri kita sendiri sendiri."

Dalam beberap tahun terakhir ODC Construction sudah mulai membuahkan hasil dan telah membangun lebih dari 10.000 rumah di Florida dan terus melebarkan sayapnya. Isaac Lidsky membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk menggapai mimpi dan kesuksesan. Jika dia berhasil mengatasi tantangan hidup yang sedemikian hebat, Anda pun memiliki potensi yang sama untuk melakukannya.

Sumber : Berbagai sumber | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami