6 Dampak Media Sosial Bagi Pernikahan
Sumber: Google

Marriage / 15 May 2015

Kalangan Sendiri

6 Dampak Media Sosial Bagi Pernikahan

Theresia Karo Karo Official Writer
9035
Media sosial merupakan sebuah media online, dimana para penggunanya dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan berkomunikasi. Setiap kita setidaknya memiliki satu akun media sosial atau lebih. Seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, blog, dan masih banyak lagi.

Meskipun begitu, kemudahan berinteraksi lewat dunia maya ini ternyata tidak begitu mendukung keharmonisan pernikahan. Pasalnya sebuah studi di Inggris mengungkapkan bahwa satu dari antara lima pasangan bertengkar setiap hari karena konflik yang dipicu media sosial. Penelitian ini dilakukan terhadap 2.000 pasangan menikah oleh salah satu perusahaan hukum keluarga, yakni Slater and Gordon.

Selain memicu konflik, berikut enam dampak negatif media sosial yang menyebabkan pernikahan dalam ‘zona merah’:

Waktu kebersamaan menurun
Menghabiskan waktu bersama pasangan, mengobrol, dan berinteraksi langsung merupakan salah satu cara menjaga hubungan harmonis. Namun, saat kita menghabiskan waktu lebih banyak untuk menatap gadget, lantas bagaimana kita bisa mengerti dan memahami perasaan pasangan. Jangan heran bila kemudian tercipta miscommunication, konflik, bahkan perpisahan.

Membuat ‘jarak’
Sadar atau tidak, pasangan yang tenggelam dalam media sosial cenderung menghindari pasangan. Sehingga anda dan pasangan semakin jauh dan membuat ‘jarak’. Inilah yang kelak menjadi pendukung utama dalam perpisahan rumah tangga.

Tertulis dalam 1 Korintus 7:5, "Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak." 

Mantan
Godaan terbesar adalah saat kita masih penasaran dengan kabar mantan kekasih. Karena dengan media sosial, kita bebas untuk stalking status, bahkan menjalin komunikasi kembali. Bila sudah begini, jangan salahkan pasangan, bila dia kemudian curiga dan cemburu.

Bukan ruang privat
Meskipun kita menulis status di media sosial milik sendiri, ketahuilah bahwa hal ini menjadi konsumsi publik dan bisa dibaca oleh siapa saja. Saat kita mempertimbangkan bahwa media sosial dapat merusak hubungan pernikahan, maka tetapkan batas informasi yang disebar melaluinya. Sebab, pasangan kita mungkin membaca dan merasa tersakiti dengan status yang kita tulis sendiri.

Bila memang ada masalah, bicarakan langsung! Jangan mengeluh atau memancing masalah di media sosial. Toh, anda dan pasangan tinggal seatap. Jadi jangan menyusahkan diri dengan update status di media sosial.

Prioritas
Asyik berselancar di dunia maya mungkin menyebabkan kita lebih mementingkan internet dan mengacaukan prioritas. Update status menjadi adiktif dan harus dilakukan sesering mungkin. Saat kita gagal menentukan prioritas antara keluarga dan media sosial, maka konflik dalam rumah tangga menjadi tak terelakkan.

Pergaulan yang salah
Terakhir, pergaulan yang salah akan merusak kebiasaan yang baik. Memulai persahabatan dengan orang-orang yang dapat langsung atau tidak langsung memegaruhi hubungan dengan pasangan dapat mengancam keharmonisan pernikahan.


Sumber : Tribunnews/Viva.co.id by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami