Kalangan Sendiri
-
Share:
Frekuensi Bercinta yang Ideal Agar Pernikahan Bahagia
Theresia Karo Karo Official Writer
5449
Khusus bagi para pengantin baru. Para suami tidak perlu memberikan beragam hadiah untuk membahagiakan pasangan. Studi terbaru yang dilansir dari International Business Time mengungkapkan rahasianya.
Menurut penelitian, wanita yang baru menikah dan merasa tidak bahagia, bercinta hanya tiga hingga empat kali dalam sebulan. Sebaliknya, wanita yang bahagia dalam pernikahan barunya melakukan hubungan seks lebih dari 11 kali selama sebulan.
Studi ini diteliti dari 400 wanita yang dianggap bahagia dan tidak bahagia dengan rumah tangga mereka. Bagi wanita yang baru menikah, pengaruh hubungan seks pada kebahagiaan bukan terletak pada kepuasan melainkan frekuensi seks. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan frekuensi bercinta ideal sehingga tercipta pernikahan yang bahagia.
Penulis utama penelitian sekaligus penulis buku laris, M Gary Neuman mengatakan, “setelah dua tahun pertama perkawinan, pasangan harus berbuat lebih banyak untuk mempertahankan keintiman seperti saat mereka memulai dulu, yang penuh kegembiraan.”
Neuman menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi frekuensi seks yang rendah. Mencakup masalah umum yang kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya karena kelelahan bekerja, mengurus anak-anak, sakit, dan kurang tidur.
Sumber : Metrotvnews/Jawaban.com by tk
Menurut penelitian, wanita yang baru menikah dan merasa tidak bahagia, bercinta hanya tiga hingga empat kali dalam sebulan. Sebaliknya, wanita yang bahagia dalam pernikahan barunya melakukan hubungan seks lebih dari 11 kali selama sebulan.
Studi ini diteliti dari 400 wanita yang dianggap bahagia dan tidak bahagia dengan rumah tangga mereka. Bagi wanita yang baru menikah, pengaruh hubungan seks pada kebahagiaan bukan terletak pada kepuasan melainkan frekuensi seks. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan frekuensi bercinta ideal sehingga tercipta pernikahan yang bahagia.
Penulis utama penelitian sekaligus penulis buku laris, M Gary Neuman mengatakan, “setelah dua tahun pertama perkawinan, pasangan harus berbuat lebih banyak untuk mempertahankan keintiman seperti saat mereka memulai dulu, yang penuh kegembiraan.”
Neuman menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi frekuensi seks yang rendah. Mencakup masalah umum yang kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya karena kelelahan bekerja, mengurus anak-anak, sakit, dan kurang tidur.
