Menyelamatkan Pernikahan dari Situasi Darurat
Sumber: eharmony.com

Marriage / 18 March 2015

Kalangan Sendiri

Menyelamatkan Pernikahan dari Situasi Darurat

Theresia Karo Karo Official Writer
4195
Masing-masing individu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Sadar atau tidak, kekurangan inilah yang kerap menjadi ‘batu sandungan’ dalam hubungan rumah tangga. Oleh sebab itu, dibutuhkan evaluasi untuk mencapai kebahagiaan bersama.

Sehingga, penting bagi anda tahu empat usaha yang dilakukan guna menyelamatkan pernikahan dalam situasi darurat:

Adaptasi
Lama menikah, mungkin aktifitas anda lebih disibukkan dengan urusan pekerjaan. Tuntutan jabatan yang semakin tinggi, sering dinas ke luar kota bahkan ke luar negeri menyebabkan intesitas pertemuan dan kebersamaan bersama istri semakin minim. Bila dibiarkan, hal ini akan semakin menambah jarak keduanya.

Sebaiknya, bicarakan berdua apa yang diharapkan dari satu sama lain melihat keadaan yang ada di depan mata. Inilah saatnya anda berdua diharapkan saling mengerti dan mau beradaptasi dengan situasi.

Evaluasi
Sebelum buru-buru menyalahkan pasangan atas apa yang terjadi, sebaiknya lihat kembali pada diri sendiri. Bila keduanya belum bisa melakukan hal ini, setidaknya salah satu dari anda harus berusaha untuk bangkit dan mencari solusi.

Contohnya tanyakan pada pasangan anda, “Bagaimana saya dapat membuat hari-harimu menjadi lebih baik?” Cukup sederhana, namun pertanyaan ini bisa menjadi awal penyelamatan pernikahan anda berdua.

Toleransi
Pernikahan bukan hanya tentang seorang pria dan seorang wanita yang hidup bersama. Namun bagaimana keduanya mampu menekan ego masing-masing untuk mencapai satu ‘goal’ yang sama. Jangan hanya lihat kekurangan pasangan, perhatikan juga kelebihannya dan jaga komunikasi antara suami dan istri.

Sadari bahwa pasangan hidup merupakan hadiah yang sangat berharga di kehidupan anda. Ciptakan rasa saling toleransi berdua.

Harapan Anak-anak
Tidak ada anak-anak yang ingin melihat kedua orang tuanya terus bertengkar. Dibandingkan itu, tidak sedikit dari mereka berpikir bahwa lebih baik melihat orang tuanya berpisah daripada bertengkar. Sebagai orang tua anda perlu menempatkan diri. Jangan rusak keinginan dan harapannya untuk memiliki keluarga bahagia. Karena harapan mereka ada di tangan anda dan pasangan.

Karena untuk menjadi bahagia tidak cukup hanya dengan berharap. Harus ada usaha untuk mencapainya, dengan kerelaan mengampuni dan berkorban demi tujuan bersama. Karena kasih yang sejatilah yang akan bertahan hingga akhir.

Sumber : Keluarga/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami