Sumber: Koning Percussion
Sukses 'Menabuh' Untung dari Produksi Cajon
Theresia Karo Karo Official Writer
Mungkin anda sudah tidak asing lagi dengan alat musik perkusi Cajon. Wujudnya yang sederhana ini bahkan diperkirakan dapat menggantikan drum di masa depan. Tidak hanya berbentuk kotak, kini alat musik ini bisa ditemui dalam bentuk trapesium hingga segi enam.
Cajon yang dimainkan dengan menabuh lapisan depan dengan teknik tertentu ini, berasal dari Amerika Latin. Biasa digunakan sebagai pengiring pertunjukan musik akustik. Mulai tahun 2010 alat musik ini mulai dikenal luas oleh para drummer di Indonesia. Namun, masih sedikit produksi dalam negeri yang memenuhi kebutuhan tersebut.
Karena langka, banyak pemesan yang harus merogoh kantong cukup dalam. Harga satu Cajon bahkan mencapai harga Rp 2 juta hingga Rp 4 juta. Seiring waktu, permintaan terus meningkat, dan dari sini muncul peluang usaha pembuatan alat musik tersebut.
Salah satu yang turut terjun dalam bisnis pembuatan Cajon adalah Ryan Ade Pratama. Pria lulusan Sastra Belanda di Universitas Indonesia ini tidak menyia-nyiakan kesempatan dan mulai memproduksi Cajon pada tahun 2010. Awalnya, 4 Cajon buatannya dipakai untuk keperluan pribadi dan dijual kepada teman-teman komunitas drum.
Ternyata, karyanya mendapat sambutan positif. Pria yang akrab di panggil Makkie ini kemudian membuat beberapa Cajon lagi dan dipasarkan lebih luas. Pada tahun 2011, dirinya menggunakan brand Koning Percussion untuk produknya.
Langkahnya kini berbuah manis. Karena Koning Percussion sudah dipasarkan di 9 kota di Indonesia dengan merangkul 27 outlet. “Saya memutuskan untuk berbisnis karena dorongan sebagai musisi yang terpacu untuk membuat karya yang bukan hanya lagu, tetapi alat musik itu sendiri,” papar Ryan.
Dalam sebulan Koning Percussion mampu memproduksi 200 unit cajon, dengan target market B+ sampai dengan A, serta gender yang mayoritasnya laki-laki. Saat ini, brand tersebut mencapai omset rata-rata Rp 80 juta perbulan.
Hingga saat ini, Koning Percussion memproduksi tiga seri Cajon, yakni Wilhelmus, Vanperu, dan Beatrix. Masing-masing memiliki bunyi yang khas, sehingga para musisi dapat memilih cajon yang sesuai kebutuhan mereka. Selain itu, setiap cajon sudah dilengkapi dengan tas sehingga lebih mudah dalam menyimpan dan membawanya.
Untuk menjawab kebutuhan pasar, kedepannya Ryan akan berinovasi untuk menghasilkan lebih banyak lagi pilihan Cajon. Yakni dengan pilihan warna hingga bahan baku yang lebih beragam.
Sumber : SWA/Jawaban.com by tk
Halaman :
1