Dirilis Al Jazeera, juru bicara kepolisian Punjab, Nabila Ghanzafar, mengatakan bahwa gereja tersebut adalah Gereja Katolik Roma dan Gereja Kristus. "Kelompok sempalan Taliban Pakistan (TTP) mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut," ucapnya.
Pihaknya menduga bahwa serangan ini terjadi setelah perundingan damai diantara pemerintah dan teroris Taliban mengalami jalan buntu. Dan kelompok teroris itu terus menyasar umat Kristen sebagai target untuk dibunuh.
Sejak 2013 lalu, kelompok teroris ini telah melakukan pembunuhan besar-besaran dengan melakukan serangan bom di sebuah gereja di Peshawar dan menewaskan 80 orang. Serangan tersebut hingga saat ini merupakan yang terbesar dalam sejarah umat Kristen di Pakistan.