Kalangan Sendiri
-
Share:
Kelompok Katolik Global Umumkan 40 Hari Puasa
Theresia Karo Karo Official Writer
4672
Mulai 18 Februari hingga 28 Maret, umat Katolik di lebih dari 45 negara turut berpartisipasi dalam puasa. Global Catholic Climate Movement (GCCM) mengungkapkan bahwa puasa 40 hari ini untuk keadilan iklim.
Menurut keterangan dari GCCM, para peserta yang terlibat berjanji untuk berpuasa, berdoa demi perubahan iklim. Selain itu, kepada para pemimpin dunia untuk mengambil tindakan atas perubahan suhu global yang mengalami peningkatan. Mengacu pada konferensi PBB tentang perubahan iklim di KTT COP 21, di Paris.
Selain puasa dan berdoa, selama masa Prapaskah kegiatan ini juga mendorong para peserta untuk menjauhkan diri dari produk dan jasa yang menggunakan karbon sebagai pembungkus. Pihaknya memilih berpuasa untuk menanggapi seruan Paus Fransiskus bahwa “semua orang perlu bertindak sebagai pelindung ciptaan.”
Direktur Eksekutif Fransiscan Action Network, Patrick Carolan mengatakan bahwa kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran kita atas perubahan iklim global. “Kami mendorong umat Katolik di seluruh dunia untuk bersatu, berdoa dan berpuasa dalam solidaritas dengan orang-orang yang paling terpengaruh akibat perubahan iklim global.”
Pernyataan GCCM sendiri mengungkapkan bahwa, “Kolaborasi kami menggemakan Gereja Katolik global dan rasa tanggung jawab bersama untuk memelihara ciptaan Tuhan yang indah, ciptaan yang memberikan kehidupan. Kami terinspirasi oleh ajaran Gereja dan dipandu oleh kebajikan dari Santo Thomas Aquinas sebagai alasan yang tepat untuk bertindak,” paparnya.
GCCM sendiri merupakan koalisi internasional yang beranggotakan kaum awam, religius, klerus, teolog, ilmuwan, dan aktifis. Dipersatukan oleh iman Katolik, mereka bekerja dalam berbagai peran dan organisasi yang menyinggung tentang isu perubahan iklim. ‘GCCM 40-day Climate Justice Fast’ adalah bagian dari 365 hari #FastForTheClimate yang sudah berjalan sejak 1 Desember 2014.
Sumber : Ucanews/Jawaban.com by tk
Menurut keterangan dari GCCM, para peserta yang terlibat berjanji untuk berpuasa, berdoa demi perubahan iklim. Selain itu, kepada para pemimpin dunia untuk mengambil tindakan atas perubahan suhu global yang mengalami peningkatan. Mengacu pada konferensi PBB tentang perubahan iklim di KTT COP 21, di Paris.
Selain puasa dan berdoa, selama masa Prapaskah kegiatan ini juga mendorong para peserta untuk menjauhkan diri dari produk dan jasa yang menggunakan karbon sebagai pembungkus. Pihaknya memilih berpuasa untuk menanggapi seruan Paus Fransiskus bahwa “semua orang perlu bertindak sebagai pelindung ciptaan.”
Direktur Eksekutif Fransiscan Action Network, Patrick Carolan mengatakan bahwa kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran kita atas perubahan iklim global. “Kami mendorong umat Katolik di seluruh dunia untuk bersatu, berdoa dan berpuasa dalam solidaritas dengan orang-orang yang paling terpengaruh akibat perubahan iklim global.”
Pernyataan GCCM sendiri mengungkapkan bahwa, “Kolaborasi kami menggemakan Gereja Katolik global dan rasa tanggung jawab bersama untuk memelihara ciptaan Tuhan yang indah, ciptaan yang memberikan kehidupan. Kami terinspirasi oleh ajaran Gereja dan dipandu oleh kebajikan dari Santo Thomas Aquinas sebagai alasan yang tepat untuk bertindak,” paparnya.
GCCM sendiri merupakan koalisi internasional yang beranggotakan kaum awam, religius, klerus, teolog, ilmuwan, dan aktifis. Dipersatukan oleh iman Katolik, mereka bekerja dalam berbagai peran dan organisasi yang menyinggung tentang isu perubahan iklim. ‘GCCM 40-day Climate Justice Fast’ adalah bagian dari 365 hari #FastForTheClimate yang sudah berjalan sejak 1 Desember 2014.
Halaman :
1
Hot Topics
Related Articles
