9 Fakta 'Nyeleneh' Bob Sadino dalam Berbisnis
Theresia Karo Karo Official Writer
Meskipun raganya sudah tidak lagi menghembuskan kehidupan, namun prinsip hidupnya menjadi warisan yang berharga untuk banyak orang. Baru saja kita kehilangan seorang pebisnis inspiratif, yakni Bob Sadino atau yang sering dipanggil sebagai Om Bob.
Selain dikenal sebagai ikon bisnis dan motivator dalam berbagai seminar bisnis, sosoknya juga dikenal sebagai seseorang yang blak-blakan dengan statement keras yang mungkin tidak lazim di dengar banyak orang. Berikut 9 fakta nyeleneh Om Bob dalam berbisnis:
1. Sukses tidak butuh tujuan.
“Dengan adanya tujuan, maka seseorang hanya tertuju pada satu titik yang namanya tujuan. Dia tidak akan berusaha untuk mendapatkan hasil yang melebihi titik tersebut. Padahal potensi setiap orang sangat mungkin melewati titik tersebut. Jadi sayang dong kemampuan saya, bila harus dipaku oleh tujuan.”
2. Bagi Bob Sadino rencana adalah bencana.
“Rencana itu cuma berlaku buat mereka yang belajar manajemen. Dari A, B, C, D, sampai Z. Padahal dalam bisnis tidak ada yang seperti itu, bisnis tidak mungkin lurus dan runut saja. Tapi sayangnya di sekolah kita sudah terlalu sering diajarkan bikin rencana. Padahal rencana itu racun, bencana!”
3. Kaya tidak menjadikanmu manja.
Meski dia hidup sebagai anak orang kaya, hal ini tidak menjadikan Bob manja. Dengan sebagian warisan yang diterimanya dari orang tua, dia memilih berkelana keliling dunia. Bob sempat terdampar selama 9 tahun di Belanda untuk bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan pelayaran. Sepulangnya ke Indonesia Bob banting setir jadi pengusaha Mobil Mercedes sewaan, dengan ia sendiri sebagai sopirnya. Selanjutnya, kondisi ekonominya sempat terpuruk dan dia memilih menjadi tukang batu dengan upah hanya Rp 100,00 per hari.
4. Kalau mau berhasil, kamu harus mencari kegagalan dan kerugian.
“Orang sudah terlalu terbiasa berpikir secara linier. Kalau mau usaha, pasti mencari untung; mencari berhasil. Padahal dalam usaha itu ya pasti ada rugi dan gagal toh? Bagi anda yang mau berhasil, justru cari kegagalan sebanyak-banyaknya. Sebab keberhasilan itu hanyalah sebuah titik di puncak gunung kegagalan.”
5. Urusan hitung-hitungan tak usah dipikirkan.
“Kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak mikir membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. Padahal yang penting adalah action!” Baginya usaha itu tentang melakukan apa yang harus dilakukan, secepat yang dia bisa dengan sumber daya yang dimilikinya. Kalau kita mencari untung duluan, usaha belum tentu dilakukan karena takut rugi. Tapi kalau mencari rugi, usaha pasti dilakukan karena engga takut untung.”
6. Teori adalah informasi basi.
Karena kuliah hanya mengajarkan kita untuk tahu. Namun, jalanan mengajar kita menjadi perasa. “Kalau mahasiswa IPK nya sudah 3 koma itu alamat jadi karyawan saja lah. Kalau mau jadi pengusaha, IPK jeblok saja. Karena dengan begitu mau tak mau anda akan ditolak perusahaan dan terpaksa membuka usaha sendiri.”
7. Menciptakan pasar sendiri adalah cara terampuh untuk berhasil sebagai wirausahawan.
Bob Sadino pernah dianggap gila dan tidak akan berhasil dengan ide usaha ternak ayam petelur. Namun ini dia berhasil menepis dengan pandangan itu. Kemfood dan Kemchick adalah bukti kecerdikan Bob melirik peluang usaha.
8. Jangan pernah menjadi ‘mesin fotokopi’.
Dia selalu meyarankan calon pengusaha untuk menjadi dirinya sendiri. Jangan pernah menjadi ‘mesin fotokopi’. “Saya tidak pernah mau membagikan kunci sukses saya. Karena sekali lagi, semua itu ya mengalir saja. Lagipula kalau orang meniru saya, apa bedanya mereka dengan mesin fotokopi? Hina sekali jadi fotokopinya Bob Sadino. Kalau ada orang yang bertanya pada saya, saya bilang, “Ya jalankan saja. Alami saja pengalaman yang anda alami.”
9. Sampai akhir hayatnya, Bob Sadino tetap sedehana sebagai manusia.
Sampai akhir hayatnya, Bob menjalani hidup tetap dengan prinsip apa adanya. Pakaian dan penampilan tetap sederhana, masih tetap bertahan dengan celana pendeknya.
Sumber : Hipwee/Jawaban.com by tk
Halaman :
1