Upah Ketekunan Hana
Sumber: yesmaya.blogspot.com

Kata Alkitab / 22 December 2014

Kalangan Sendiri

Upah Ketekunan Hana

Tiurma Ida Purba Official Writer
17012

Bagi wanita melahirkan anak dari rahimnya sendiri adalah sebuah kebahagiaan yang tidak dapat digantikan dengan apapun. Keluarga selalu punya target untuk mempunyai anak setelah menikah. Lalu bagaimana jika seorang wanita mandul dan tidak mempunyai anak? Apa yang harus wanita itu lakukan? Konsultasi dengan dokter? Minum obat herbal atau mungkin jika sudah tak ada pengharapan pergi ke orang pintar (dukun).

Kali ini Kisah Hana menjadi pembelajaran bagi setiap orang yang tidak punya pengharapan. Hana adalah istri dari Elkana. Mereka telah lama menikah namun belum juga mempunyai anak. Hana seringkali di hina oleh Penina istri kedua Elkana yang sudah punya dua anak, satu laki-laki dan satu perempuan.

Zaman dulu di Israel, wanita mandul yang tidak mempunyai anak adalah sebuah aib. Penghinaan yang dilakukan oleh madunya itu memang membuat hati Hana sungguh tersakiti. Namun, Hana tetap tegar menghadapi persoalan yang dihadapinya itu. Lalu apa yang dilakukan oleh Hana ?


1.   Hana tidak membalas hinaan dari Penina (madunya)

1 Samuel 2:3

“ Janganlah kamu selalu berkata sombong, janganlah caci maki keluar dari mulutmu. Karena Tuhan itu Allah yang mahatahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji”.

Hana tetap berlaku baik kepada Penina yang telah berbuat jahat kepadanya. Hal ini dilakukannya karena dia sangat mengasihi Elkana. Dia tahu bahwa Elkana sangat mengasihinya. Hana juga tidak menceritakan apa yang dialaminya kepada orang-orang untuk mendapat pembelaan. Namun, Hana mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan. Dia tahu bahwa jika dia menceritakan kepada orang-orang maka akan terjadi gosip. Dia mempercayakan penuh kepada Tuhan.

1 Samuel 1:15

“ Tetapi Hana menjawab : “ Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati; angur ataupun minuman yang memabukkan tidak ku minum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan Tuhan”.


2.    Hana Mengandalkan Tuhan

1 Samuel 1:10-11

“ dan dengan hati pedih ia berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian bernazarlah ia, katanya : “ Tuhan semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hambaMu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hambaMu ini, tetapi memberikan kepada hambaMu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya”.

Pada ayat ini membuktikan bahwa Hana sangat mengandalkan Tuhan. Hana percaya hanya Tuhan yang dapat menolongnya. Mengandalkan manusia adalah sebuah kesia-siaan. Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan tapi terkutuklah orang yang mengandalkan manusia.


3.    Hana berjanji bahwa bila Tuhan menjawab doanya akan dipergunakan untuk memuliakan nama Tuhan.

Yakobus 4: 3

“ Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu”.

Hana berjanji bahwa jika dia mempunyai anak akan dipersembahkan hanya untuk kemuliaan nama Tuhan. Dalam sebuah perkara, seringkali kita berdoa namun hanya untuk meminta untuk kepentingan pribadi.


4.    Hana Berdoa Dengan Tekun

1 Samuel 1: 12

“ Ketika perempuan itu terus menerus berdoa di hadapan Tuhan, maka Eli mengamat-amati mulut perempuan itu”.

Hana ingin bahwa tidak ada satu pun yang dapat menghalanginya berdoa kepada Tuhan sekalipun itu hamba Tuhan. Hana percaya bahwa Doa mengubah segala sesuatu. Dia tetap dengan tekun berdoa sampai doanya dijawab Tuhan.

1 Samuel 1 :13

“ Lalu kata Eli kepadanya : Berapa lama lagi Engkau akan berlaku sebagai orang mabuk? Lepaskanlah dirimu dari pada mabukmu”.


5.     Hana Tahu Mengucap Syukur

1 Samuel 1:24 -25

“ Setelah perempuan itu menyapih anaknya, dibawanyalah dia, dengan seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur, lalu diantarkannya ke dalam rumah Tuhan di Silo. Waktu itu masih kecil betul kanak-kanakl itu. Setelah mereka menyembelih lembu, mereka mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli”.

Sekalipun Hana sudah mendapatkan anak dari Tuhan, bukan berarti membuat Hana untuk berhenti mengucap syukur kepada Tuhan. Dari ayat ini membuktikan bahwa Hana tetap mengucap syukur atas apa yang sudah Tuhan berikan.

Upah dari ketekunan Hana adalah mendapatkan seorang anak. Untuk menjadi tekun memang tidak mudah, namun semua karena pertolongan Tuhan sehingga Hana dapat menanggung setiap cobaan yang dia alami. Jika anda saat ini sedang mengalami sama seperti Hana, kuatkan dan teguhkanlah hati anda. Tuhan sangat mengasihi anda. Jangan pernah ragukan kasihNya. Tuhan memberkati. 

Sumber : berbagai sumber/by tiur
Halaman :
1

Ikuti Kami