Penelitian: Vitamin B12 Tak Pengaruhi Tingkat Memori
Sumber: Progressivehealth.com

Psikologi / 19 November 2014

Kalangan Sendiri

Penelitian: Vitamin B12 Tak Pengaruhi Tingkat Memori

Lori Official Writer
4695
Sebuah studi menemukan bahwa konsumsi vitamin B12 dan suplemen asam folat (vitamin B9) tak mampu mengurangi masalah memori dan daya ingat bagi orang-orang lanjut usia. Hasil studi ini menepis penemuan sebelumnya bahwa terdapat hubungan antara kekurangan vitamin B12 dan kemampuan otak yang rendah.

Seperti dilansir Livescience.com, studi baru ini mengklaim telah melakukan terlebih dahulu penelitian terhadap 3000 responden yang tidak mengalami masalah kekurangan vitamin. Namun semua responden mengalami homosistein atau kandungan asam amino esensial yang diproduksi pada saat tubuh memproduksi protein, yang jika berlebih akan berisiko kehilangan memori dan peningkatan penyakit Alzheimer.

“Karena tingkat homosistein dapat diturunkan dengan mengkonsumsi vitamin B12 dan suplemen folic, maka keduanya dipercaya dapat mengurangi risiko kehilangan memori dan penyakit Alzheimer,” kata Rosalie Dhonukshe-Rutten,  peneliti dari Universitas Wageningen di Belanda.

Dalam studi para responden yang rata-rata berusia 74 tahun dibagi dalam dua kelompok, yakni kelompok yang diberi konsumsi vitamin B12 dan asam folat dan lainnya konsumsi plasebo atau pil gula yang digunakan untuk mengetahui potensi suatu obat. Lalu peserta menjalani tes untuk mengukur tingkat keterampilan, kinerja dan konsentrasi memori.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Neurologi ini menemukan, kelompok yang mengkonsumsi vitamin B12 mengalami penurunan kadar homosistein. Namun, nilai tes antar kedua kelompok tidak jauh berbeda. Sehingga disimpulkan bahwa vitamin B12 terbukti tidak mempengaruhi kinerja otak peserta.

“Meski kadar homosistein menurun lebih besar bagi kelompok yang mengkonsumsi vitamin B dan asam folat dibanding dengan kelompok yang meminum plasebo, namun tidak ada perbedaan skor tes memori antara kedua kelompok itu,” kata Dhonukshe-Rutten.

Namun para peneliti mencatat bahwa hasil studi ini hanya melibatkan peserta yang sehat secara kognitif, sehingga efek vitamin B12 bisa saja berbeda dengan mereka yang mengalami masalah kognitif.

Sumber : Livescience.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami