Sebagian orang mungkin berpandangan belajar musik sebagai pelajaran yang mudah dan gampang. Tapi tidak menurut Elwin. Sama halnya seperti di bidang lain, pemusik pun diasah menjadi ahli dengan jalan kerja keras dan latihan terus menerus tanpa kenal waktu.
“Memang kami menikmati musik itu sendiri. Tetapi untuk bisa mencapai level tertentu kita harus latihan begitu banyak dan belajar begitu banyak,” tutur Elwin.
Elwin menuturkan pengalamannya bagaimana proses dirinya ditempah hingga sukses dijuluki sebagai pianis Internasional. Selama empat tahun belajar musik di Utrecht Conservatorium Belanda, setiap pelajar diharuskan menjalani latihan sepanjang hari, tanpa kenal lelah.
“Yang saya kenal, kami sudah biasa setiap pagi, jam delapan pagi sudah ada di kampus, latihan dan lalu ada universitas dan lalu ada belajar, latihan sampai jam 10 malam. Setiap hari seperti itu, hari sabtu dan minggu juga. Jadi selama empat tahun di Belanda, memori saya 90 persen di ruang latihan”.
Pianis kelahiran Semarang ini tak hanya mencetak prestasidi bidang piano, akan tetap dirinya juga sudah mmebuat komposisi musik untuk film. Karya-karyanya telah ditampilkan dan disiarkan di berbagai negara di Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan dan negara lainnya.
Terkait kesuksesan dan bakat besar yang dimilikinya, dengan rendah hati Elwin mengaku bahwa sumbernya berasal dari Tuhan. Sebagai pribadi yang dipercayakan talenta besar ini, Elwin mengambil peran untuk mempertanggungjawabkan bakat itu dengan baik.
“Saya pikir (bermain musik) ini benar-benar talenta. Pengembangannya adalah tanggung jawab dari saya dan Tuhan sudah beri begitu banyak jalan untuk saya supaya bisa ambil untuk mengembangkan talenta ini. Jadi saya sangat bersyukur,” lanjutnya.
Elwin juga meyakini bahwa setiap orang sejak lahir sudah direncanakan Tuhan untuk satu tujuan baik. Bagi Elwin sendiri, bakat musik yang ia miliki diyakininya dengan kuat sebagai panggilan hidupnya menjadi musisi yang dapat menginspirasi banyak orang. “Untuk saya ini (bermain musik) panggilan hidup saya untuk menjadi berguna sebagai musisi. Jadi untuk membahagiakan orang sebagai musisi , untuk bisa memberi orang inspirasi dari sisi musisi. Jadi saya tekuni saja, saya jalani dengan sepenuh hati”.
Kegigihan Elwin Hendrijanto untuk tidak menyia-nyiakan bakat bermusiknya itu tampak dari kemauanya untuk terus menghasilkan karya-karya musik yang sangat diperhitungkan hingga di dunia internasional. Bersama pianis asal Inggris Dominic Anthony Ferris, Elwin berhasil membangun kolaborasi yang diberi nama The Piano Brothers. Kedua pianis ini pertama kali bertemu di sekolah musik Royal College of Music London dan telah membuat aransemen baru sejumlah lagu populer seperti Uprising band musik Muse dan Rolling in the Deep-nya Adele. Tak hanya itu, The Piano Brothers juga kerap menggelar konser musik di luar negeri.
Dari kisah sukses Elwin, kita belajar bahwa untuk menjadi ahli dalam suatu bidang dibutuhkan kerja keras dan latihan berulang-ulang tanpa kenal lelah. Dan hasil jerih lelah itu akan terbayar lunas dengan buah yang akan dihasilkannya kemudian.
Sumber : Elwin Hendrijanto