3 Strategi Jitu Membangun Merek Lokal
Sumber: the-mni.com

Entrepreneurship / 19 August 2015

Kalangan Sendiri

3 Strategi Jitu Membangun Merek Lokal

Theresia Karo Karo Official Writer
8305
Salah satu pengamat pemasaran Agus W. Soehadi mengungkapkan bahwa merek lokal Indonesia sudah cukup diapresiasi oleh masyarakat. Berdasarkan survei, lebih dari 50 % merek lokal memiliki tingkat AISI tinggi dan sangat tinggi. Hal ini berarti 75% konsumen puas dengan produk dalam negeri dan cenderung melakukan pembelian ulang, serta merekomendasikan produk tersebut kepada rekanannya.

Beberapa sektor usaha yang terlihat menonjol ditempati bidang farmasi, makanan, minuman, pakaian atau kaus, sepatu, tas, produk kertas, oli, dan ban. Terdapat tiga hal yang menyebabkan sektor tersebut mampu bersaing dengan kompetitor domestik hingga asing.

Pertama adalah memiliki identitas unik atau mengandung kekhasan daerah dan lebih paham akan kebutuhan konsumen. Selain menjawab kebutuhan, tentunya yang paling penting adalah kualitas dari produk. Biasanya perusahaan local akan menciptakan hubungan yang jauh lebih baik dengan konsumen, berbeda dengan perusahaan global.

Selanjutnya, tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia saat ini berada di fase negara berkembang. Sehingga lebih banyak konsumen yang berada di segmen menengah ke bawah. Brand lokal mampu bertahan di sektor ini karena memiliki sektor bawah dalam lingkup besar. Dengan ini biaya untuk membangun brand lokal tidak sebesar di segmen yang dikuasai merek global.

Terakhir, sektor merek lokal banyak yang memiliki segmen anak muda. Perilaku dari segmen ini berbeda dengan konsumen yang selama ini digarap oleh pemain utama. Strateginya adalah memanfaatkan pemasaran lewat media sosial dan menjalin ikatan yang kuat dengan konsumen yang memiliki ketertarikan yang sama. Segmen konsumen  ini biasanya mencari cara konsumsi yang berbeda dalam rangka mendapat pengalaman unik dengan pembentukan komunitas.

Sebagai contoh, salah satu produk lokal yang mendunia adalah PT Sido Muncul. Irwan Hidayat, selaku Presiden Direktur perusahaan jamu tradisional ini menyatakan, bahwa membangun merek Sidomuncul untuk semua produk bukan sekedar mendaftarkan hak paten. Baginya, produk dikatakan sukses apabila mampu mempengaruhi sisi emosional konsumen.

“Diharapkan setiap pengusaha dapat menciptakan segala sesuatunya ke depan yang belum  pernah terpikirkan agar merek dan produknya menjadi hebat,” ungkapnya. Lelaki kelahiran Yogyakarta, 23 April 1947 ini menyampaikan bahwa merek global bakal kalah dengan merek lokal apabila pengusaha lokal memiliki tiga hal penting ini, yakni sadar, kaya, dan pintar.

Serbuan merek dalam merebut atensi 250 juta pangsa pasar di Indonesia seharusnya menjadi keunggulan yang dapat dimanfaatkan para pengusaha lokal untuk menguasai pasar lokal, nasional bahkan internasional. Ini saatnya merek lokal menjadi tuan rumah di negeri sendiri.


Sumber : Swa/Tribunnews.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami