Melihat dari Kaca Jendela Yang Kotor
Sumber: cydonian

Kata Alkitab / 29 September 2014

Kalangan Sendiri

Melihat dari Kaca Jendela Yang Kotor

Theresia Karo Karo Official Writer
9587
Terkadang kita menilai sesuatu hanya dengan melihat, tanpa mengetahui alasannya mengapa hal tersebut terjadi. Lewat kisah berikut, kita dapat belajar bagaimana pandangan seseorang dapat menjadi cerminan hati seseorang.

Terdapat seorang pebisnis yang merasa risih dengan tempat saingan bisnisnya, yang kebetulan berada di seberang gedung kantornya. Setiap pagi ketika pebisnis ini melihat ke luar jendela, dia sangat terganggu dengan gedung yang terletak tepat di depan jendelanya itu. Baginya, gedung itu terlihat buram dan tak terawat, dan hal ini mengganggu pemandangannya.

Melihat itu pebisnis tersebut kemudian berkata, "gimana mau maju? Bangunan sendiri aja nggak diurus," gerutunya selalu. Berulang kali hal ini dikatakannya hingga teman-teman sekantor sudah sangat hapal dengan kritikan semacam itu, dan lebih memilih diam. Si pebisnis ini memang dikenal suka mengkritik segala hal, sehingga orang-orang di sekitarnya tidak lagi menganggap serius komentar-komentar yang diutarakannya.

Kemudian satu saat, jendela di ruang pebisnis ini dibersihkan. Sebelumnya, jendela ini selalu terlewatkan oleh bagian cleaning service karena letaknya yang agak tersembunyi. Keesokannya, si pebisnis kembali melihat ke luar jendela dan dia pun terkejut karena gedung di seberangnya mendadak terlihat terang dan bersih.

Dalam hati ia mengungkapkan, "bagaimana mungkin mereka mendekor ulang sisi luar gedung dalam waktu semalam?" Hingga kemudian datanglah seseorang dari bagian pengurusan gedung yang memberitahukan bahwa jendelanya baru saja dibersihkan. Mendengar hal ini, si pebisnis kemudian terkejut dan hanya bisa terdiam merenungi penilaiannya tentang gedung saingannya selama ini.

Seperti inilah situasi kehidupan yang kita jalani. Jendela kaca ini hampir sama dengan hati kita. Apa yang kita lihat saat menilai orang lain, semua tergantung pada kebersihan hati kita. Bila hati 'bersih' maka kita akan terhindar dari perkataan dan perbuatan yang buruk.

Pelajaran dari kisah ini, hati kita menentukan apa yang kita pikirkan. Pikiran menentukan perkataan yang akan diucapkan dan perbuatan yang merupakan cerminan hati kita. Sama halnya saat melihat jendela yang kotor, semua pandangan di luar jendela tampak lusuh dan kumuh. Sementara ketika jendela dibersihkan, maka kita dapat melihat dengan jelas dan semua nampak jernih. Ingatlah bahwa pikiran, perkataan, dan perbuatan merupakan cerminan dari hati kita. Oleh sebab itu, bersihkan terlebih dahulu hati kita untuk dapat menilai orang lain dengan bijak.
Sumber : Vemale/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami