Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) masih saja menyimpan teka-teki daftar nama menteri yang bakal menduduki kabinet Indonesia barunya. Jokowi menyampaikan bahwa saat ini dia sudah memiliki 200 nama yang bakal diseleksi untuk mengisi kabinetnya.
Seperti diketahui, Jokowi memberi jatah 16 kursi kabinet kepada partai politik yang akan mengisi sebanyak 34 kementerian dalam pemerintahannya. “Delapan belas dari profesional dan enam belas profesional partai,” kata Jokowi di Rumah Transisi, seperti dilansir Tempo.co pada Selasa (16/9) kemarin.
Menurutnya, para profesional yang masuk dalam seleksi berasal dari perusahaan swasta dan pelat merah serta akademikus. Mereka disebut-sebut bakal mengisi posisi 18 menteri untuk kalangan profesional non-partai.
Kendati tak merubah struktur kabinet sebelumnya, yang disusun oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, namun terdapat perubahan yang mencolok di dalamnya. Seperti penghapusan jabatan wakil-wakil menteri, kecuali wakil menteri luar negeri.
Menurut Tim Transisi, pemilihan menteri-menteri ala Jokowi-JK ini akan menghasilkan menteri-menteri yang akan mengambil risiko. Dimana rekam jejak masing-masing harus bersih dari kasus hukum. Alasannya bahwa pemerintahan Jokowi-JK tak ingin berurusan dengan persoalan yang bukan menyangkut kepentingan rakyat. Sehingga kandidat menteri yang dipilih terdiri dari sosok yang bersih praktik korupsi.
Untuk diketahui, seleksi pemilihan menteri ini dilakukan presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK hingga 20 Oktober mendatang. Nantinya, mereka akan bekerja bersama-sama sepanjang periode pemerintahan Jokowi-JK.
Sumber : Bbc.co.uk/Tempo.co/ls