5 Alasan Anak Melanggar Peraturan Keluarga
Sumber: spillarcounseling.com

Parenting / 21 August 2014

Kalangan Sendiri

5 Alasan Anak Melanggar Peraturan Keluarga

Theresia Karo Karo Official Writer
16482
Mengenalkan aturan dan kebiasaan baik kepada anak bukan perkara yang mudah bagi para orangtua. Terutama saat menghadapi anak remaja, seringkali mereka memilih bersikap sebaliknya dan menyebabkan orangtua jengkel. Bila sudah begini, sepatutnya orangtua jangan hanya melihat ini sebagai kesalahan anak. Coba perhatikan kembali apa yang menjadi kendala yang menyebabkan anak tidak mau mematuhi peraturan keluarga.

Peraturan dibuat Tanpa Melibatkan Pandangan Anak
Apakah peraturan yang dibuat tidak melibatkan pendapat anak? Perlu diketahui, anak akan memiliki rasa hormat jauh lebih sedikit terhadap peraturan yang berbentuk perintah. Anak remaja cenderung memberontak karena timbulnya rasa ketidakpercayaan dari orangtua yang membuat aturan secara sepihak. Apabila anda ingin memiliki peraturan yang efektif, diskusikan bersama anak, tanyakan pendapatnya.

Peraturan Tanpa Pemberitahuan
Alasan lain anak remaja memilih memberontak dan melawan peraturan rumah tangga adalah bahwa mereka tidak tahu peraturan itu ada. Jangan harapkan anak akan patuh, apabila dia sendiri tidak tahu ada peraturan tersebut. Selain itu, karena peraturan yang tidak tertulis, maka lama-kelamaan ingatan juga akan samar. Salah satu solusinya adalah dengan membuat peraturan tertulis sehingga seluruh keluarga dapat melihat dan menerapkan aturan tersebut.

Apa Hukuman Sudah Sesuai dengan Pelanggaran?
Bila orangtua ingin menerapkan peraturan yang konsisten, bertindak tidak adil dalam pemberian hukuman juga menjadi salah satu penyebab anak remaja susah mematuhi peraturan. Orangtua harus tahu bagaimana mengatasi peraturan yang dilanggar anak, dan tetapkan juga konsekuensi yang sesuai saat anak melanggar aturan. Atau sebaliknya, bisa juga dengan memberikan reward saat anak berhasil mematuhi aturan yang berlaku, sehingga menjadi pemicu untuk anak semakin mengikuti aturan rumah tangga.

Aturan Tidak Berlaku Bagi Orangtua?
Aturan rumah tangga yang dibuat, tidak berlaku bagi orangtua. Bila orangtua yang membuatnya saja tidak terlibat, bagaimana anak akan mematuhi aturan yang sama? Jadilah model dan konsisten terhadap aturan yang orangtua buat. Jangan hanya menuntut anak untuk patuh, tetapi lebih dari itu orangtua bisa sama-sama berpartisipasi.

Terlalu Keras Atau Terlalu Lembut?
Segala sesuatu yang berlebihan pada dasarnya memang tidak baik. Bila aturan terlalu kaku, akan membuat anak merasa terbeban dan mungkin saja menjadi pemberontak. Orangtua bisa menunjukkan simpati atas kekecewaan anak-anak tetapi sebagai orangtua tetap tegas dengan keputusan yang dibuat. Apabila terdapat peraturan tertentu yang dilanggar terus menerus, orangtua bisa mengatur kembali peraturan tersebut untuk membuat penyesuaian yang memiliki dampak yang lebih baik.

Dengan ini hubungan anak dan orangtua dapat terhindar dari kemarahan yang muncul. Penting untuk diingat selain dari mematuhi aturan, jangan sampai melupakan komunikasi yang terbuka dan kepercayaan dalam keluarga. Demi terciptanya hubungan harmonis yang sekaligus mengajar anak bertanggungjawab.

Bagi keluarga Indonesia yang ingin belajar cara membangun hubungan yang baik dalam keluarga, jangan sampai ketinggalan acara menarik One Day With Family. Ikuti talkshow interaktif bersama Elizabeth T. Santosa M.Psi (Psikolog anak dan keluarga)! Dengan tema, “Quality Time and Love Language”, yang akan berlangsung pada Minggu, 21 September 2014 di Main Atrium Mall Cilandak Town Square, Jakarta.

Selain talkshow, akan ada games seru dan pemilihan Best Family Costume. Acara ini terbuka untuk umum. Bagi anda yang tertarik bisa mendaftar dengan menghubungi nomor telepon 021.8990.5566 ext 337 atau bisa juga lewat SMS ke 0852.1533.5887 dengan format; nama (spasi) jumlah couples (spasi) jumlah anak. Daftarkan diri anda segera, tempat terbatas!
Sumber : Keluarga/Parenting.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami