Melalui akun resmi Facebook “Jokowi Center”, publik diajak untuk memberi pandangan dalam memilih penyusunan kabinet yang akan menjadi pembantu presiden dan wakil presiden pada periode 2014-2019 mendatang.
Akun tersebut juga disertakan lembaran yang diberi nama Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR), berisikan nama-nama politisi. Kabar ini dibenarkan oleh Jokowi, “ini baru minta masukan saja. Ndak apa-apa kan?” ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, kemarin.
Dia menegaskan bahwa sosok yang akan ditugaskan menjadi menteri harus sesuai dengan kriteria yang disusun tim partai-partai pengusung. Jokowi akan memastikan keputusan final dengan pertimbangan latar belakang professional.
Pemandangan yang berbeda terlihat dari tim capres Prabowo-Hatta. Tim Hukum mengungkapkan, pihaknya menemukan banyak bukti dugaan pelanggaran dan kecurangan dalam Pilpres 2014. Semua bukti ini akan dibawa ke Mahkamah Konstitusi pada siang hari ini (25/7).
Kubu capres nomor urut satu saat ini sudah mengumpulkan bukti dugaan kecurangan di 52.000 tempat pemungutan suara. Alamsyah Hanafiah menyampaikan, “bukti-bukti kita cukup banyak. Bukti kita ada sekitar 10 truk yang akan dibawa ke MK,” jelasnya saat ditemui di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Kamis (24/7).
Pilihan rakyat sudah diumumkan oleh KPU, meskipun demikian Jokowi masih tetap berstatus capres dan Jusuf Kalla sebagai cawapres. Agar dapat menyandang jabatan presiden dan wakil presiden, Jokowi-Jusuf Kalla masih harus melewati dua fase yakni hukum yang dalam hal ini gugatan di MK dan politik yakni dengan parpol pendukung pasangan capres-cawapres di kursi Senayan.
Baca Juga:
Sumber : Kompas/Tribunnews.com by tk