Miris Atas Penganiayaan Umat Kristen, Paus Serukan Kebebasan Beragama
Sumber: Yubelium.com

Internasional / 24 June 2014

Kalangan Sendiri

Miris Atas Penganiayaan Umat Kristen, Paus Serukan Kebebasan Beragama

Theresia Karo Karo Official Writer
5672

Kebebasan beragama merupakan hak dasar manusia. Paus Fransiskus sendiri mengatakan bahwa, setiap manusia adalah ‘pencari’ kebenaran tentang asal-usul dan takdirnya. Pemimpin umat gereja Katolik ini menyayangkan penganiayaan terhadap orang Kristen dan kelompok minoritas lain yang berlanjut dan berkembang di berbagai belahan dunia. Lewat konfrensi “International Religious Liberty and the Global Clash of Values”, Paus ingin mengajak pemerintah dan dunia akademik untuk mendukung kebebasan beragama.

Menurut berita yang dilansir dari Yubelieum.com, Paus menyampaikan “Karena itu, sistem hukum, baik pada tingkat nasional maupun internasional, diperlukan untuk mengenali, menjamin dan melindungi kebebasan beragama, yang merupakan hak intrinsik yang melekat dalam sifat manusia,” jelasnya dalam konferensi di ruang konsistori Vatikan pada Jumat (20/6) kemarin. 

Banyak kasus diskriminasi dan pembatasan hak yang terus terjadi karena pengakuannya terhadap agama individu. Menurut Paus hal ini tidak dapat dimengerti dan mengkhawatirkan bila terus dibiarkan.

“Hal ini membawa rasa sakit yang hebat kepada saya melihat bahwa orang-orang Kristen di seluruh dunia adalah yang paling menderita dari diskriminasi tersebut.”

Sebelumnya dunia sempat dihebohkan dengan berita wanita Kristen Sudan Meriam Ibrahim yang terancam hukuman mati setelah menikah dengan seorang pria non-muslim di tahun 2011 dan menolak untuk pindah agama lagi. Meskipun saat ini Meriam beserta dua putranya dibebaskan dari penjara Sudan setelah mengajukan banding.

Asia sendiri, terdapat Pemerintah China yang membuat kebijakan untuk menghilangkan salib dari bangunan gereja. Semakin mengerucut, kita beralih ke Indonesia. Pelarangan penggunaan tempat ibadah di GKI Yasmin dan masih banyak kasus lain yang menggambarkan diskriminasi kaum minoritas. Banyak pengecualian yang akan dihadapi pengikut Kristus dalam segala aspek kehidupan. Bahkan yang seharusnya menjadi hak, dikaburkan dan kalah di mata hukum. Apakah keyakinan dan kepercayaan sebagai pengikut Kristus berpengaruh dengan keadaan ini? Hal ini bisa langsung ditanyakan ke masing-masing individu.

 

Baca Juga:

Fitnah, Megawati Polisikan Oknum Penyebar Transkrip

Divock Origi, Sejarah Baru Piala Dunia

Iwan Fals: Waduh, Kasian Yang Gak Tahu

Terapi "Badut Tanpa Batas" Di Suriah

Indonesia VS Pakistan, Kompak "Buta" Kekuatan Lawan

 

Sumber : BBC/Yubelium.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami