Mengapa Allah Mengorbankan Anak-Nya demi Dosa Manusia?

Kata Alkitab / 20 October 2013

Kalangan Sendiri

Mengapa Allah Mengorbankan Anak-Nya demi Dosa Manusia?

Yenny Kartika Official Writer
17486

[kitab]kejad 3:21[/kitab] menceritakan perjanjian darah pertama kali yang Allah lakukan dengan penuh kasih kepada manusia, demi pengampunan dosa. Dalam perjanjian darah itu, Allah mengorbankan seekor binatang yang tidak bercacat cela dan menutupi manusia yang telanjang itu, akibar dari mata mereka yang terbuka dan mengerti yang baik dan yang jahat.

Sehubungan dengan itu, Allah telah mengatur sistem keagamaan untuk membersihkan dosa secara terus menerus yang harus dilakukan oleh umat Allah sebagai sarana pendamaian. Pada waktu-waktu tertentu setiap tahunnya, Imam Besar, yang adalah satu-satunya orang yang diperbolehkan masuk ke hadirat Allah, menyelanggarakan aturan-aturan pendamaian.

Karena tahu bahwa manusia tidak sanggup melakukan hukum perjanjian itu dengan sempurna, Allah berbelaskasihan, dan dengan cinta-Nya yang begitu besar bagi manusia Dia mengijinkan adanya perjanjian yang baru. Ini akan menjadi perjanjian yang kekal dan diwujudkan melalui Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus. Yesus menjadi Domba Allah yang sejati, yang menghapus dosa dunia dan memberi pendamaian serta pemulihan atas hubungan yang rusak antara Allah dan umat-Nya, sekali untuk selamanya.

Perjanjian ini berlangsung dari selamanya-lamanya sampai selama-lamanya, dan memiliki arti yang kekal bagi jiwa manusia. Jiwa kita ditakdirkan untuk hukuman kekal karena kita tidak mampu menjadi orang benar dan kita cenderung menyerah pada godaan.

Syukurlah, Yesus menjadi Imam Besar bagi kita. Dalam Ibrani 2:5-9 dikatakan:

Sebab bukan kepada malaikat-malaikat telah Ia taklukkan dunia yang akan datang, yang kita bicarakan ini. Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya: "Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya, atau anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat, segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya." Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatupun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya. Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.

Juga dinyatakan dalam Yesaya 53:10-12a:

Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan..

 

Yesus, Imam Besar kita, telah mati supaya kita dibebaskan dari kematian kekal. Allah melihat bahwa cocok pengorbanan yang dilakukan Anak-Nya, Yesus Kristus, sebagai benih yang ditabur untuk menuai jiwa kita di kekekalan, sehingga kita bisa ditebus menjadi bagian keluarga Allah.

Jika Anda ingin memiliki hubungan seperti ini dengan Allah, berdoalah sekarang:

Tuhan Yesus Kristus, aku percaya bahwa Engkau mengambil alih penderitaan di kayu salib untuk memberikanku hidup yang baru. Aku minta supaya Engkau datang dalam hidupku dan memberikanku daman dan sukacita-Mu. Aku mengaku bahwa aku adalah orang berdosa—bahwa aku telah kehilangan arah dan melakukan hal-hal yang salah. Tolong ampuni aku untuk dosa-dosaku. Sekarang aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamatku. Penuhi aku dengan Roh Kudus-Mu. Tolong aku untuk mengikuti-Mu dan melayani-Mu sepanjang hidupku. Terima kasih, Tuhan Yesus. Amin.

Jika Anda telah berdoa demikian, maka sekarang Anda adalah anak Allah. Hal-hal di hidupmu yang lama telah berlalu dan Dia menjadikan segala sesuatunya baru.

 

Sumber: Laura Gambino, CBN.com

Sumber : Laura Gambino | CBN.com | yk
Halaman :
1

Ikuti Kami