Orang-orang Kristen di Cina membagikan iman mereka di Weibo, jaringan sosial raksasa milik pemerintah China. Beberapa dari mereka juga mulai berbicara lantang menentang bentuk penganiayaan terhadap suatu agama.
Dari awal berdirinya pada tahun 2009, perusahaan microblog Cina yang terkemuka, Sina Weibo, sekarang memiliki 400 juta pengguna, dan jumlah ini meningkat. Perusahaan-perusahaan saingan juga mengklaim ratusan juta pelanggan.
Betapa efektifnya jejaring social di dunia maya sebagai contoh ketika Rainbow Come, band Kristen, muncul di China dalam acara yang mirip dengan The X Factor, orang-orang Kristen beralih ke jejaring sosial untuk menggalang suara bagi band musik tersebut sehingga musik mereka tersebut dapat menjangkau lebih banyak orang Cina.
Dalam beberapa hari, ribuan suara telah diposting untuk Rainbow Come, dan menurut China’s Gospel Times hal itu cukup untuk mendorong mereka bulan ini ke posisi terdepan di ronde ketujuh dari acara Chinese Dream di televisi Zhejiang. Itulah kekuatan dari jejaring sosial sekalipun itu di Cina, yang telah melarang Facebook dan Twitter.
Menurut Pusat Informasi Jaringan Internet China, 40 persen dari penduduk Cina sekarang pengguna internet, dan sebagian besar adalah microbloggers (seperti twitter).
Hal ini dimanfaatkan oleh orang-orang Kristen China, sebab beberapa dari mereka sudah mulai membagikan iman di Weibo dan beberapa bahkan berhasil menjangkau khalayak yang besar. Menurut situs Kristen di Cina, salah satu blogger iman terkemuka adalah Pan Shiy, seorang miliarder real estate yang sering "invest doa pada hari Minggu dengan 6 juta-plus pengikutnya".
Sekalipun pemerintah RRC anti terhadap Facebook dan Twitter, sampai-sampai RRC membuat jaringan sosial dan microblogger sendiri, namun kegerakan Allah serta kebangunan rohani di RRC tidak dapat dibatasi, malah Tuhan menggerakkan orang-orang Kristen yang memiliki hati misi untuk menggunakan media internet tersebut.
Baca Juga :
Pribadi Yang Sangat Peduli Kebahagiaan Manusia
Suku Manasye Kembali ke Israel, Nubuatan Digenapi
Lebih Dari 4000 Siswa Komit Jadi Misionaris